Suara.com - Negara Asia secara bertahap menjauh dari penggunaan dolar AS.
Hal ini dikarenakan campuran ketidakpastian geopolitik, pergeseran moneter, dan lindung nilai mata uang mendorong de-dolarisasi di seluruh wilayah.
Baru-baru ini, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN, berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi.
Hal ini sebagai bagian dari Rencana Strategis Komunitas Ekonomi yang baru dirilis untuk tahun 2026 hingga 2030.
Rencana tersebut menguraikan upaya untuk mengurangi guncangan yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar, dengan mempromosikan penyelesaian mata uang lokal dan memperkuat konektivitas pembayaran regional.
"Keputusan kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu dan depresiasi dolar yang tajam mungkin mendorong peralihan yang lebih cepat ke mata uang lain,” kata Francesco Pesole, ahli strategi valas di ING dilansir CNBC International, Kamis (12/6/2025).
Meskipun peralihan tersebut lebih terasa di Asia, dunia juga telah mengurangi ketergantungannya pada dolar AS.
Terlihat dengan pangsa dolar dalam cadangan devisa global menurun dari lebih dari 70 persen pada tahun 2000 menjadi 57,8 persen pada tahun 2024.
Baru-baru ini, dolar AS juga mengalami aksi jual tajam tahun ini, khususnya pada bulan April, menyusul ketidakpastian seputar pembuatan kebijakan AS.
Baca Juga: Harga Emas Menguat Ditopang Pelemahan Dolar AS, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Sejak awal tahun, indeks dolar telah melemah lebih dari 8 persen.
Meskipun de-dolarisasi bukanlah fenomena baru, narasinya telah berubah.
Investor dan pejabat mulai menyadari bahwa dolar dapat dan telah digunakan sebagai daya ungkit jika tidak secara terang-terangan dijadikan senjata dalam negosiasi perdagangan.
Hal ini telah menyebabkan penilaian ulang portofolio dolar AS yang sebagian besar kelebihan berat badan, kata Mitul Kotecha, kepala valas dan pasar berkembang Barclays strategi makro di Asia.
"Negara-negara melihat fakta bahwa dolar telah, dan dapat digunakan sebagai semacam senjata dalam perdagangan, sanksi langsung, dan lain-lain. Itulah perubahan nyata, menurut saya, dalam beberapa bulan terakhir," katanya.
De-dolarisasi berkembang karena ekonomi Asia khususnya berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Berita Terkait
-
Kuatkan Mental! Rupiah Babak Belur Karena Tarif Trump
-
Hampir Tembus Rp17.000, Daftar Harga Jual Dolar AS di BCA, BNI, Hingga BRI
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
ART Ditangkap di Mall, Usai Gasak Dolar Majikan di Hari Lebaran
-
Dolar AS Masih Loyo, Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Lowongan Kerja Freeport September 2025 dan Gaji Fantastis Penempatan Smelter Gresik
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang