Suara.com - Maskapai Air India menjadi sorotan usai kecelakaan pada kemarin dengan menewaskan 242 penumpang.
Adapun pesawat Air India Ltd. Boeing 787 memiliki nomor penerbangan AI171, yang sedianya terbang dari Ahmedabad, India, menuju Bandara Gatwick, London, dilaporkan mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas pada Kamis 12 Juni 2025 kemarin.
Tentunya kecelakaan ini membuat warga dunia ingin tahu siapa pemilik dari pesawat Air India.
Apalagi, Boeing 787 Dreamliner dalam kecelakaan Air India ini adalah salah satu pesawat penumpang paling modern dan efisien di dunia yang diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes.
Tentunya sosok pemilik dari India pun jadi sorotan masyarakat dunia. Dilansir National World, Jumat (13/6/2025), Air India adalah perusahaan induk penerbangan India yang terutama terdiri dari Air India dan Air India Express yang berkantor pusat di Gurgaon, Haryana, India.
Kepemilikannya dibagi antara Tata Group (74,9 persen) dan Singapore Airlines (25,1 persen).
Maskapai penerbangan ini telah melalui siklus penuh, didirikan pada tahun 1932 oleh JRD Tata, yang merupakan pelopor penerbangan dan ketua Tata Group.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1868, berakar pada ledakan kapas Bombay yang dipicu pada akhir abad ke-19 oleh Perang Saudara Amerika.
Pemilik Tata Group adalah Jamsetji Nusserwanji Tata. Dia merupakan pebisnis perusahaan besi dan baja, membangun hotel bersejarah, mendirikan lembaga pendidikan, dan mengembangkan tenaga hidroelektrik.
Baca Juga: Tragedi Air India: Boeing 787 Hancur Timpa Asrama Dokter Setelah 1 Menit Terbang
Dengan bisnisnya itu, dia membangun dinasti Tata Group yang akan tumbuh menjadi konglomerat di seluruh dunia.
Setelah meninggal, kursi Pimpinan diisi oleh anaknya bernama Dorabji Tata.
Sebagai penerus, Dorabji tak hanya berfokus pada perusahaan peninggalan almarhum ayahnya.
Dia mendirikan perusahaan lain yakni Tata Iron and Steel Company (TISCO), yang kemudian menjadi Tata Steel pada 1907.
Tata Limited juga membuka kantor pertamanya di luar India, tepatnya di London.
Di tangan Dorabji, berdiri perusahaan baru seperti Tata Power penyedia PLTA pertama di India Barat. Tata Limited juga membuka Institut Sains India dan beroperasi mulai 1911.
Berita Terkait
-
Misteri Kecelakaan Pesawat Jeju Air Terungkap? Transkrip Kokpit Segera Dirilis
-
Erick Thohir Soroti Kecelakaan Pesawat: Kelelahan Kru dan Kondisi Pesawat Jadi Fokus Utama
-
Gerebek Kantor Maskapai dan Bandara, Polisi Korsel Usut Tuntas Kecelakaan Jeju Air
-
Rekaman Suara Kokpit Jeju Air Berhasil Diamankan, Ungkap Detik-Detik Terakhir?
-
Misteri Kecelakaan Jeju Air Semakin Terkuak, Black Box Dikirim ke AS
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun