Suara.com - Kawasan industri berbasis nikel, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) mengklaim telah menyerap lebih dari 81.000 tenaga kerja Indonesia hingga awal tahun 2025.
Sejak pertama kali beroperasi pada Agustus 2018, IWIP telah memposisikan diri sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara. Fokus utama perusahaan tak hanya pada operasional industri semata, melainkan juga pada upaya berkelanjutan untuk mendorong pembangunan daerah melalui penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
Komitmen ini terlihat jelas dari komposisi tenaga kerja yang terserap, di mana prioritas diberikan kepada masyarakat sekitar dan wilayah Maluku Utara.
Dari total 81.000 tenaga kerja yang kini menjadi bagian dari keluarga besar IWIP, persentase yang signifikan menunjukkan keberpihakan perusahaan terhadap masyarakat lokal.
Data menunjukkan bahwa sekitar 35 persen dari total tenaga kerja berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar area tambang. Ini adalah bukti nyata dari upaya IWIP dalam memberdayakan komunitas setempat, memberikan mereka kesempatan untuk berkarya dan merasakan langsung manfaat dari keberadaan industri ini.
Tidak hanya itu, sebanyak 40 persen karyawan IWIP berasal dari berbagai wilayah di Maluku Utara. Artinya, mayoritas tenaga kerja IWIP (sekitar 75%) adalah putra-putri daerah Maluku Utara. Ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang dicanangkan pemerintah, di mana industri besar diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal secara maksimal.
Sisanya, 21 persen berasal dari wilayah Indonesia Timur lainnya, dan 5 persen dari berbagai daerah lain di Indonesia, menunjukkan bahwa IWIP juga menjadi magnet bagi talenta-talenta dari seluruh penjuru negeri.
General Manager External Relations IWIP, Yudhi Santoso, menyampaikan bahwa pengembangan industri nikel di kawasan IWIP telah membawa dampak positif yang masif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“IWIP memberikan prioritas kepada masyarakat lokal dalam proses perekrutan, sebagai bagian dari komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Kami berharap keterlibatan masyarakat dalam mendukung industri ini terus meningkat,” ujar Yudhi kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Bos Antam Klaim Polemik PT Gag Nikel di Raja Ampat Tak Pengaruhi Kinerja
Pernyataan ini bukan hanya retorika, melainkan cerminan dari kebijakan perusahaan yang pro-lokal. Dengan memberikan kesempatan kerja, IWIP tidak hanya meningkatkan pendapatan individu dan keluarga, tetapi juga secara tidak langsung memicu pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan kabupaten.
Melihat tren positif ini, IWIP tidak berpuas diri. Perusahaan telah menetapkan target ambisius untuk mencapai penyerapan hingga 100.000 tenaga kerja hingga awal tahun 2026. Target ini didorong oleh rencana ekspansi proyek yang terus berjalan dan pembangunan fasilitas industri baru di kawasan industri.
Ekspansi ini akan membuka lebih banyak lagi peluang kerja, mulai dari level operator hingga manajerial, di berbagai sektor yang mendukung operasional kawasan industri nikel terintegrasi. Ini adalah kabar gembira bagi ribuan pencari kerja di Indonesia, khususnya di wilayah timur, yang mendambakan kesempatan untuk berkarir di sektor industri yang dinamis.
Selain fokus pada kuantitas penyerapan tenaga kerja, IWIP juga sangat menekankan pentingnya pengembangan kualitas SDM. Yudhi Santoso menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah kunci utama untuk mendukung daya saing dan keberlanjutan industri dalam jangka panjang.
“Kami telah merancang berbagai program pelatihan untuk membekali karyawan serta calon tenaga kerja dengan keterampilan yang relevan,” tambahnya.
Sejak tahun 2019, IWIP telah mengucurkan investasi besar dalam program pelatihan. Lebih dari 57.000 karyawan telah merasakan manfaat dari program-program ini, yang meliputi pelatihan di berbagai aspek teknis, keselamatan kerja, hingga pengoperasian alat berat. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi karyawan, tetapi juga memastikan standar keselamatan yang tinggi dalam operasional perusahaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun
-
Klaim Asuransi Kerusuhan Tembus Rp150 Miliar
-
Akhiri Ketergantungan Impor, Anak Muda RI Ciptakan BBM Dengan Klaim RON 98
-
Harga CPO Naik Tipis November 2025, Didorong Ekspektasi B50 dan Permintaan Global
-
Raih Laba Bersih Rp 41,1 Miliar, COIN Bukukan Pendapatan Naik Hingga 19 Kali Lipat
-
Terungkap! Dua Modus Penipuan di Industri Keuangan Ini Sering Terjadi di Indonesia
-
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia