Suara.com - Sebagai ajang terbesar di Asia Tenggara untuk pameran industri militer, Indo Defence 2025 mampu menarik 42 negara peserta dari empat benua, dengan tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, MultiIntegra Technology Group tidak tanggung tanggung menghadirkan perangkat militer dan teknologi dari hampir 50 pabrikan yang menjadi mitra dan/atau prinsipalnya dengan membuka booth dengan luas 240 M2 pada ajang ini.
Sesuai dengan temanya, kancah global ini bisa menjadi forum untuk mengedepankan kemitraan dalam pertahanan dan industri militer yang bertujuan untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas global.
MultiIntegra Technology Group dengan pengalaman 20 tahun memghadirkan perangkat-perangkat elektronik dan siber yang mendukung tugas dan operasional di tingkat personil maupun komunikasi aman dan lancar antar tim dan sistem pengawasan untuk pencegahan dan pengamanan tentunya, untuk operasi militer, paramiliter dan sipil.
"MultiIntegra Technology Group memiiki sumber daya manusia dengan penguasaan dan kemampuan teknik untuk pengujian, instalasi dan pemeliharaan perangkat dan sistem yang dipakai oleh cabang militer, paramiliter dan kalangan sipil di Indonesia," kata Aloys Sutarto, CEO MultiIntegra Technology Group ditulis Jumat (20/6/2025).
Selain penguasaan teknologi yang tidak berhenti berinovasi, adaptasi dan integrasi dengan kondisi lapangan di seluruh penjuru Indonesia merupakan pembelajaran dan pengalaman dengan berbagai implementasi yang sudah berhasil diselesaikan seperti yang tergambar pada salah satu dinding dengan grafis besar peta Indonesia di booth MultiIntegra Technology Group.
Ketika teknologi anti-drone sedang berkembang, yang tidak kasat mata tetapi yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga keamanan perimeter atau lokasi adalah perangkat intelijen kontra intelijen, yang berguna untuk sektor militer dan bisnis pengamanan.
Alat kontra intelijen ini meliputi jammer (penghalang sinyal transmisi), detektor kamera tersembunyi, sinyal selular dan frekuensi radio. Ini semua berkaitan dengan kebocoran informasi yang menimbulkan dampak merugikan secara finansial dan hilangnya keunggulan kompetitif.
Dengan satu perangkat yang sudah sangat portable saat ini hampir semua sinyal, suara dan frekuensi tersembunyi bisa terdeteksi.
Selain itu Multiintegra Technology Group juga memajang peralatan peralatan tempur yang sudah berbasis AI (Artificial Intelligence) untuk mendukung Autonomous Warfare.
Baca Juga: 10 Negara Adidaya Militer: Siapa Saja Penguasa Langit, Darat dan Laut Selain Iran dan Israel?
Salah satu anak Perusahaan MITG, Panorama Graha Teknologi yang bersertifikasi InHan (Industri Pertahanan) sudah terjun dalam pengembangan radar nasional GCI (Ground Control Intercept) untuk pembuatan beberapa modul seperti bekam controller, digital beam foaming, branching network dan sebagainya bersama Balitbang Kementerian Pertahanan.
Di bidang penerbangan, MITG menyediakan perangkat untuk pemeliharaan sistem avionik, atau disebut avionic testing system, yang meliputi peralatan navigasi dan komunikasi pesawat, yang diperlukan untuk kalibrasi dan perbaikan sistem avionik untuk mendukung kesiapan operasi pesawat.
Dalam pameran ini, MITG juga menunjukkan bahwa dengan satu perangkat perantara yang ringkas komunikasi taktis dapat berjalan dengan mulus apakah melalui access point, IP network, intercom, UHF, VHF, HF, antar gawai, yang diteruskan ke tank atau pun ke kapal perang.
Perangkat yang terhubung secara kontiniu dan real-time ini menjadi kunci untuk menjaga koordinasi yang baik dan semua elemen operator manusia mendapat feed yang terkini dan sama untuk mengambil putusan pada bidang tugasnya sehar-hari dan pada saat operasi lapangan yang intensif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok