Suara.com - Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Pasar Waspadai Stabilitas Gencatan Senjata Iran-Israel
Harga minyak dunia mencatat kenaikan tipis pada perdagangan Rabu 25 Juni 2026, setelah sebelumnya merosot dalam dua sesi berturut-turut.
Kenaikan ini dipicu oleh sikap hati-hati investor yang tengah menilai stabilitas gencatan senjata antara Iran dan Israel, menyusul konflik militer yang memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Seperti dilansir dari CNBC, Kamis, 26 Juni 2025, kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 75 sen, atau sekitar 1,1 persen, menjadi USD 67,89 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tercatat naik 71 sen, atau 1,1 persen, ke level USD 65,08 per barel.
Pada hari Selasa sebelumnya, Brent ditutup pada level terendah sejak 10 Juni dan WTI menyentuh posisi terendah sejak 5 Juni. Kedua harga acuan tersebut jatuh setelah sebelumnya melonjak ke titik tertinggi dalam lima bulan, menyusul serangan militer mendadak yang dilancarkan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir utama Iran pada 13 Juni lalu.
Kenaikan harga sempat terdorong setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.
Namun, penilaian awal intelijen AS menunjukkan bahwa serangan tersebut tidak sepenuhnya menghancurkan kemampuan nuklir Iran dan hanya memperlambatnya dalam hitungan bulan.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump mulai berlaku antara Iran dan Israel.
Baik Iran maupun Israel pada hari Selasa mengindikasikan bahwa perang udara di antara mereka telah berakhir, setidaknya untuk sementara waktu. Hal ini terjadi setelah Presiden Trump secara terbuka mengecam kedua pihak karena telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati sebelumnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Kian Terpuruk di Bawah USD 70 per Barel
Ketika kedua negara mulai mencabut pembatasan sipil setelah 12 hari perang yang juga ditandai dengan serangan AS terhadap fasilitas pengayaan uranium Iran masing-masing pihak berusaha mengklaim kemenangan atas konflik tersebut.
Keterlibatan langsung AS dalam konflik ini turut meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan di Selat Hormuz. Jalur perairan sempit yang terletak di antara Iran dan Oman tersebut merupakan titik transit penting bagi sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bpd) minyak mentah dan bahan bakar, atau hampir seperlima dari konsumsi minyak global.
Di sisi lain, pelaku pasar juga menanti rilis data resmi dari pemerintah AS terkait persediaan minyak mentah dan bahan bakar domestik yang dijadwalkan keluar pada hari Rabu.
Menurut sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS tercatat turun sebesar 4,23 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 20 Juni.
Dengan ketegangan geopolitik yang masih membayangi dan sinyal pemulihan pasokan di pasar minyak, pelaku pasar tetap waspada terhadap arah pergerakan harga minyak dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Harga minyak dunia mengalami penurunan tajam hingga 6 persen pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025 seiring meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah pasca pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel. Penurunan harga ini membuat harga minyak dunia kembali level sebelum pecahnya perang tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Prediksi IHSG Hari Ini di Tengah Pelemahan Bursa Asia Imbas Tekanan Tarif Trump
-
Anggaran MBG Rp 1,2 Triliun per Hari, Begini Kata Menteri Keuangan
-
Berapa Gaji Pejabat BGN yang Urusi MBG? Ini Penjelasannya
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!