Suara.com - Pemerintah terus menggenjot pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di berbagai wilayah Indoneua. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebu total investasi untuk pembangunan dan pengoperasian proyek-proyek EBT di 15 provinsi Indonesia mencapai angka fantastis, yakni Rp25 triliun.
Hal ini diutarakannya, saat sambutan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, yang disiarkan di Youtube Kementerian ESDM, Kamis, 26 Juni 2025.
"Pada acara hari ini kita meresmikan 15 provinsi, proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan dengan total kapasitas sebesar 379,7 megawatt (MW) dengan total investasi kurang lebih sekitar Rp25 triliun," kata Bahlil.
Dalam peresmian tersebut, pemerintah mengoperasikan sejumlah pembangkit berkapasitas total 120 MW, termasuk PLTP Blawan Ijen yang menjadi sorotan karena merupakan pembangkit panas bumi pertama di Jawa Timur. Di lokasi tersebut, kapasitas operasional saat ini tercatat 34,9 MW.
PLTP Blawan Ijen Unit 1 merupakan hasil kerja sama dengan PT Medco Cahaya Geothermal. Proyek ini telah resmi memasuki tahap Commercial Operation Date (COD) sejak 9 Februari 2025, dengan kapasitas awal 34,5 MW, dari total target kapasitas 110 MW.
Rencana pengembangan PLTP Blawan Ijen mencakup penambahan kapasitas 45 MW dan 25 MW pada tahap kedua dan ketiga. Artinya, dalam beberapa tahun mendatang, pembangkit ini akan beroperasi dengan kapasitas penuh sebesar 110 MW.
Pembangkit ini disalurkan ke jaringan listrik Jawa melalui perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) sejak 27 Februari 2013, dengan harga 8,58 sen dolar AS/kWh, ditambah 0,3 sen dolar AS/kWh untuk komponen transmisi (komponen E).
Untuk mendukung pengoperasian PLTP Ijen, telah dibangun 83 menara transmisi dan jaringan 150 kV, yang berperan penting dalam memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali serta memenuhi kebutuhan listrik sekitar 85 ribu rumah tangga.
Dari sisi penerimaan negara, proyek ini juga menjanjikan kontribusi besar. Bila beroperasi normal pada kapasitas 34 MW, potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan mencapai Rp15 miliar per tahun. Jika pengembangan mencapai kapasitas 110 MW, maka PNBP dapat meningkat menjadi Rp39 miliar per tahun.
Baca Juga: Setor Fisik Tabungan Emas: Cara Baru Investasi Emas di Pegadaian
Tak hanya itu, potensi bonus produksi dari PLTP Ijen pun sangat signifikan. Dengan kapasitas 34 MW, bonus produksi yang bisa didapat mencapai Rp2,1 miliar, dan bisa melonjak hingga Rp6,9 miliar jika beroperasi penuh di kapasitas 110 MW.
Selain PLTP Ijen, peresmian kali ini juga mencakup pengoperasian sejumlah PLTP lain yang telah COD, serta groundbreaking pembangunan PLTP baru, penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu.
Sebelumnya, Kementerian ESDM secara resmi menetapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2035 dengan target ambisius penambahan pembangkit listrik sebesar 59,2 gigawatt (GW) dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Rencana ini menandai pergeseran besar ke arah pemanfaatan energi bersih, dengan porsi terbesar berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).
Dari total target penambahan pembangkit tersebut, 42,6 GW dialokasikan untuk pembangkit berbasis EBT dan 16,6 GW berasal dari sumber energi fosil. Komposisi ini mencerminkan strategi jangka panjang pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis karbon dan mempercepat transisi menuju bauran energi yang lebih ramah lingkungan.
Rincian target EBT meliputi:
- Pembangkit tenaga surya sebesar 17,1 GW
- Pembangkit tenaga air sebesar 11,7 GW
- Pembangkit tenaga angin sebesar 7,2 GW
- Pembangkit panas bumi sebesar 5,2 GW
- Bioenergi sebesar 0,9 GW
- Pembangkit nuklir pertama sebesar 0,5 GW
Sementara itu, dari sisi energi fosil, penambahan direncanakan berasal dari:
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun