Suara.com - PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), bagian dari Holding BUMN Danareksa menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Agenda kunci RUPS meliputi persetujuan laporan keuangan tahun 2024, rencana bisnis tahun 2025, serta strategi penguatan layanan digital berbasis IsWare Nextgen.
Direktur Utama PT KBI Budi Susanto mengungkapkan, pendapatan dari Penerbitan Resi Gudang melonjak 176% dalam nilai transaksi dengan peningkatan berat komoditas lebih dari 10.000 ton. Sementara itu, volume kontrak berjangka tumbuh 10,5% secara tahunan.
Capaian ini mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 25,4% dan kenaikan laba bersih 22% year-on-year, didorong terutama oleh ekspansi bisnis kliring dan layanan resi gudang.
Fondasi operasional Sistem Resi Gudang (SRG) PT KBI dimulai pada tahun 2010 dengan platform digital bernama IsWare. Pada tahun 2020, PT KBI lalu mengembangkan pondasi operasional SRG melalui inovasi sistem berbasis blockchain bernama IsWare Next Gen.
Dalam implementasinya, PT KBI berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pilot project Korporasi Petani, yang diluncurkan pada 14 Mei 2024 untuk pengendalian inflasi dan ketahanan pangan.
Pada tahun ini, PT KBI akan fokus mengembangkan sistem terintegrasi dalam ekosistem SRG bersama BAPPEBTI yang nantinya menjadi sumber informasi strategis bagi seluruh pelaku usaha dan stakeholder terkait.
"Sinergi tiga pilar kekuatan BUMN, keandalan sistem teknologi, dan kolaborasi ekosistem industri menjadi kunci percepatan transformasi digital komoditas nasional," kata Budi Susanto, Jumat (27/6/2025).
Upaya ini menjadi fondasi penting bagi program strategis pemerintah seperti ketahanan pangan dan efisiensi logistik, didukung oleh 365 gudang dan lebih dari 100 Pengelola Gudang yang telah resmi disetujui oleh BAPPEBTI.
Implementasi IsWare telah mendorong peningkatan penerbitan resi gudang secara signifikan pada tiga komoditas utama seperti timah, beras, dan kopi, dengan total nilai transaksi tahun 2024 mencapai Rp 1,7 Triliun.
Baca Juga: KBI Catat Lonjakan Volume Transaksi Komoditas Strategis di Tengah Gejolak Perang Dagang AS China
Untuk tahun 2025, PT KBI menargetkan peningkatan volume transaksi resi gudang pada sentra komoditas strategis seperti Gabah Kering Giling, Beras, dan Gula Kristal Putih, serta akselerasi adopsi digital di kalangan pengelola gudang di berbagai wilayah Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun