Suara.com - Produktivitas nasional Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan. Hingga Februari 2025, indeks produktivitas Indonesia tercatat hanya 74,4 - jauh tertinggal dari rata-rata Asia Tenggara yang mencapai 78,2.
Bahkan, Indonesia masih di bawah negara seperti Filipina (86,3), Singapura (82,7), Thailand (80,1), dan Vietnam (80,0).
Kondisi ini diperburuk dengan jumlah pengangguran yang mencapai 7,28 juta orang serta biaya tenaga kerja yang terus meningkat. Kombinasi tersebut membuat daya saing industri dalam negeri melemah dan produk Indonesia semakin sulit bersaing di pasar regional maupun global.
Managing Director dan Senior Consultant PQM Consultants, Yuwono Wijanarko, menyebut efisiensi memang solusi untuk meningkatkan produktivitas. Namun, efisiensi bukan hanya lakukan pemangkasan tenaga kerja.
"Justru jika salah strategi, itu bisa membuat perusahaan tumbang. Efisiensi sejati adalah soal mengelola sumber daya secara cerdas dan tepat sasaran, agar menimbulkan nilai tambah," ujarnya seperti yang dikutip Kamis (10/7/2025).
Dalam menghadapi tantangan tersebut, PQM Consultants kembali menghadirkan Continuous Improvement Convention (CI Convention) 2025 yang akan digelar di Yogyakarta pada 16–18 September 2025.
Ajang ini menjadi forum tahunan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi organisasi melalui perbaikan berkelanjutan.
CI Convention 2025 mengusung tujuh pendekatan utama dalam strategi perbaikan berkelanjutan, yakni: Design Thinking, Suggestion System, Lean, Total Productive Maintenance (TPM), Plan-Do-Check-Act (PDCA), Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC), dan 5S/5R.
Berbagai metode ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas proses bisnis.
Baca Juga: Model Bisnis CSV Diyakini Bisa Bikin Pelaku Usaha Lebih Cuan Sekaligus Berkelanjutan
"Kami ingin industri Indonesia menyadari bahwa produktivitas yang rendah bukan takdir. Dengan mindset yang tepat dan keberanian untuk berubah, setiap organisasi bisa tumbuh lebih kompetitif dan berkelanjutan," kata Yuwono.
Ketua Pelaksana CI Convention 2025, Nunung B Hertin, mengatakan peningkatan produktivitas nasional tidak bisa hanya dibebankan pada tenaga kerja atau teknologi saja, tetapi harus melalui perbaikan menyeluruh dalam sistem, budaya organisasi, dan pola pikir kerja.
"Konvensi ini bukan hanya panggung kompetisi, tetapi ruang pembelajaran dan aksi nyata. Kami ingin peserta benar-benar membawa perubahan dalam cara mereka berpikir dan bekerja," imbuhnya.
PQM menargetkan CI Convention menjadi motor penggerak peningkatan produktivitas organisasi, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan menjelang 2030.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna