Suara.com - Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan lembaganya telah mengoleksi pendanaan sebesar USD 7 miliar atau setara Rp 114,14 triliun (asumsi Rp 16.307 per USD).
Menurutnya, raihan pendanaan ini diperoleh semenjak, lembaga pemegang saham BUMN itu terbentuk 4 bulan lalu.
Rosan bilang, pendanaan yang diraihnya ini bisa bersifat belanja modal atau investasi pemerintah. Dia sebut, raihan modal ini bukti bahwa lembaga Danantara diakui investor.
"Kita sudah mendapatkan pendanaan baik yang sifatnya equity atau bersama dengan private equity dengan sovereign wealth fund lain, itu sebesar US$ 7 miliar," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Adapun, Rosan menuturkan, dana USD 7 miliar berasal dari Qatar sebesar USD 4 miliar, kemudian, China Investment Corporation (CIC) sebesar USD 2 miliar. Lalu, sisanya disumbang dari Russian Direct Investment Fund (RDIF).
"Kita sedang ada pembicaraan dengan sovereign wealth fund lainnya untuk bersama-sama untuk berbasis terutama di Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, tambah Rosan, Danantara juga bakal disuntik dana oleh bank asing sebesar USD 10 miliar, di mana pinjamannya tanpa adanya jaminan.
"Benar-benar punya kepercayaan yang diberikan kepada Danantara, dan kami pun meyakini ke depannya ini akan makin banyak kepercayaan yang diberikan, dan beberapa investasi yang akan kami lakukan tentunya tetap mengacu kepada kriteria yang ada," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi menjalin kemitraan strategis dengan ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi yang dikenal sebagai pelopor transisi energi dan pengembang proyek desalinasi air terbesar di dunia.
Baca Juga: Rosan Klaim Investasi di KEK Tembus Rp 90 Triliun
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan dalam dua skema terpisah pertama antara Danantara dan ACWA Power, dan kedua antara ACWA Power dengan PT Pertamina (Persero). Adapun, total nilai proyek yang akan dikembangkan dari kerja sama ini mencapai USD 10 miliar atau setara dengan sekitar Rp 160 triliun.
Kerja sama antara Danantara dan ACWA Power difokuskan pada penjajakan investasi di proyek-proyek strategis yang mencakup pembangkit energi terbarukan, pembangkit listrik berbasis turbin gas siklus gabungan, pengembangan hidrogen hijau, serta fasilitas desalinasi air.
Sementara itu, kesepakatan antara ACWA Power dan Pertamina menitikberatkan pada pengembangan teknologi energi bersih dan gas-to-power dengan kapasitas kumulatif mencapai 500 megawatt (MW), serta proyek hidrogen hijau dan lini bisnis operasi dan pemeliharaan (O&M).
Kepala Badan Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi global, terutama dalam penyediaan energi bersih.
"Kolaborasi kami dengan ACWA Power merupakan langkah penting dalam memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi global. Kemitraan ini membawa modal dan keahlian untuk mempercepat proyek-proyek berdampak tinggi di sektor surya, hidrogen, dan solusi terintegrasi air–energi," ujar Rosan dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
Bahlil Siap Bersih-Bersih Pejabat Kementerian ESDM yang Main Mata
-
LMS 2025, Unilever: Media Lokal Jadi Jembatan Informasi Perusahaan untuk Jangkau Pemahaman Konsumen
-
24,6 Juta Hektare Pulih, RI Jadi Pusat Inovasi Restorasi Lahan Gambut
-
Perusahaan Prajogo Pangestu Akuisisi Jaringan SPBU ExxonMobil di Singapura
-
Bahlil Tak Ambil Pusing Soal Tambang Emas di Mandalika: Proses Hukum Aja!
-
Bom Waktu Utang Whoosh: Deretan BUMN Ini Ikut Kena 'Getah' Proyek Kereta Cepat
-
DEN: 130.000 Lapangan Kerja Baru Segera Dibuka di Jawa Tengah
-
Menkeu Purbaya Girang Tak Dilibatkan Urusan Utang Whoosh: Top!
-
Cara Cek Status Bantuan Sosial (Bansos) Melalui SIKS-NG
-
Setahun Berdampak: Listrik Desa Hadirkan Terang dan Harapan ke Pelosok Negeri