Suara.com - Produsen suku cadang mobil asal Jerman, Bosch melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan akan memangkas hingga 1.100 karyawan sampai tahun 2029.
Dampak PHK ini membuat perusahaan akan merestrukturisasi pabriknya di Reutlingen karena pasar otomotif yang memburuk dengan cepat mendorong penurunan penjualan.
Nantinya, Bosch akan memfokuskan pabriknya terutama pada manufaktur semikonduktor, karena membuat unit kontrol elektronik tidak lagi kompetitif, demikian menurut sebuah pernyataan.
"Pasar unit kontrol di Eropa sangat bergantung pada harga dan diperebutkan ketat oleh pendatang baru," kata wakil presiden eksekutif operasi semikonduktor Bosch, Dirk Kress dikutip Reuters, Rabu (23/7/2025).
Namun, perusahaan tidak mengatakan apakah pemangkasan tersebut akan melibatkan PHK wajib atau bergantung pada langkah-langkah sukarela seperti pensiun dini.
Bosch mempekerjakan sekitar 10.000 orang di Reutlingen. Produsen mobil Jerman dan Eropa telah berada di bawah tekanan akibat biaya tinggi dan persaingan asing yang ketat, serta perang tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagang globalnya.
"Pemutusan hubungan kerja yang diperlukan tidak mudah bagi kami, tetapi sangat dibutuhkan untuk mengamankan masa depan pabrik," katanya.
Sebelumnya, Bosch sendiri pada November 2024 mengumumkan 5.500 PHK di seluruh perusahaan. PHK sudah dilakukan Bosch sejak dua tahun terakhir.
Rekan pemasok otomotif Schaeffler dan Continental telah melakukan PHK tahun lalu, sementara produsen mobil sport Porsche juga memperingatkan para pekerja tentang "situasi serius" di tengah menurunnya permintaan di China.
Baca Juga: Penjualan Merosot, Jaguar Land Rover PHK 500 Karyawan
Selain itu, pemasok otomotif lain seperti Schaeffler dan Continental telah melakukan PHK tahun lalu.
Sedangkan produsen mobil sport Porsche Jumat lalu memperingatkan para pekerja tentang "situasi serius" di tengah menurunnya permintaan di Tiongkok. Pada November 2024, Bosch juga mengumumkan PHK 5.500 karyawan di seluruh perusahaan, menurut laporan agensi tersebut.
Bosch adalah perusahaan tercatat di pasar saham India, dan sahamnya ditutup 1,37% lebih rendah. Tentunya, penjualan ini membuat perusahaan terus mengurangi karyawannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI