Suara.com - Sejak zaman nenek moyang, emas telah dipercaya sebagai aset penyimpan kekayaan yang paling andal. Nilainya cenderung stabil dan bahkan naik saat kondisi ekonomi dunia tidak menentu. Tak heran, emas dijuluki sebagai aset safe haven (pelabuhan aman).
Bagi Anda yang ingin mulai melakukan investasi emas, kini ada dua pilihan utama: membeli emas fisik atau menabung emas secara digital. Mana yang lebih baik?
1. Investasi Emas Fisik (Logam Mulia)
Ini adalah cara tradisional. Anda membeli emas dalam bentuk batangan (logam mulia) dari produsen terpercaya seperti Antam atau UBS, lalu menyimpannya sendiri.
Kelebihan (+):
Wujud Nyata: Anda memegang asetnya secara langsung, memberikan rasa aman secara psikologis.
Terlindungi dari Krisis Digital: Tidak terpengaruh oleh eror sistem atau peretasan.
Kekurangan (-):
Masalah Penyimpanan: Anda butuh tempat yang sangat aman untuk menyimpannya, seperti safe deposit box di bank yang memerlukan biaya sewa.
Kurang Praktis: Proses jual-beli harus dilakukan di tempat fisik seperti Butik Emas Antam atau toko emas.
Baca Juga: Jejak Digital Ungkap Arya Daru Ingin Bunuh Diri saat Lihat Gedung Tinggi dan Pantai
Modal Lebih Besar: Biasanya pembelian dimulai dari gramasi kecil (misal 0,5 atau 1 gram) yang harganya relatif lebih mahal per gramnya.
2. Investasi Emas Digital (Tabungan Emas)
Ini adalah cara modern. Anda membeli emas melalui aplikasi digital dan emas Anda akan disimpan oleh penyedia layanan. Saldonya tercatat dalam gram.
Kelebihan (+):
Sangat Terjangkau: Anda bisa mulai membeli emas dengan modal sangat kecil, bahkan mulai dari Rp10.000.
Praktis dan Fleksibel: Jual-beli bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui smartphone.
Tidak Pusing Penyimpanan: Penyedia layanan yang akan menyimpan emas Anda di brankas yang aman.
Berita Terkait
-
Pilih Paket XL PRIORITAS Sesuai Kebutuhanmu, Dijamin Lebih Fleksibel dan Praktis
-
Jejak Digital Ungkap Arya Daru Ingin Bunuh Diri saat Lihat Gedung Tinggi dan Pantai
-
Dompet Kempes di Pesta Global: Mengurai Benang Kusut Inflasi di Tanah Air
-
Apa Itu Investasi? Kenapa Menabung Saja Tidak Cukup di Zaman Sekarang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!