Suara.com - Di tengah kompleksitas pengiriman lintas kota dan pulau di Indonesia, SPX Express memperkenalkan sistem teknologi terbaru, bernama Smart Route Linehaul Distribution.
Sistem ini dirancang untuk menyusun dan menyesuaikan rute pengiriman secara otomatis berdasarkan data historis dan prediksi harian.
Awalnya rute pengiriman lintas wilayah dirancang secara manual dan bersifat reaktif. Proses ini sangat bergantung pada respons ataupun kondisi volume paket harian yang sangat fluktuatif.
Padahal, pergerakan paket dari satu titik ke titik lainnya menciptakan berbagai kombinasi perjalanan distribusi yang kompleks setiap hari sehingga seringkali memerlukan waktu lama.
“Melalui pendekatan ini, kami berupaya mengembangkan sistem dan dashboard algoritmik yang bisa memprediksi volume pengiriman, menyesuaikan rute distribusi, dan mengatur jadwal keberangkatan kendaraan berdasarkan jarak dan waktu tempuh ideal. Ini dilakukan agar semua armada bekerja secara optimal dan efisien, dan tentunya menjadi bentuk upaya kami agar pengiriman cepat bisa dilakukan secara optimal di tengah pertumbuhan volume pesanan yang terus terjadi,” jelas perwakilan SPX Express, Jumat (1/8/2025).
Berdasarkan penelusuran tim redaksi, sistem ini bekerja berdasarkan database yang dikumpulkan secara menyeluruh dari sistem internal SPX.
Data yang dianalisis berasal dari volume pesanan berdasarkan rute, kota asal dan tujuan, serta jam-jam yang memiliki kecenderungan tertentu.
Nantinya sistem akan menganalisis pola harian untuk masing-masing rute, yang kedepannya akan menjadi landasan keputusan rute yang diambil efektif dan efisien atau tidak.
“Implementasinya sederhana, misalnya, penempatan rute awalnya terdapat tiga titik dari Jakarta, Bandung, dan Tasikmalaya. Dengan adanya sistem ini, rute tersebut dapat disesuaikan menjadi Jakarta-Tasikmalaya langsung jika pengiriman dari Jakarta menuju Tasikmalaya meningkat, dengan tetap melewati Bandung dengan jalur yang sama. Begitu juga dengan jadwal keberangkatan, rute Jakarta–Bandung dijadwalkan tiap jam pada malam hingga pagi hari, sementara Jakarta-Tasikmalaya bisa dilakukan hanya sampai dini hari karena tergantung jarak dan volume,” ucap dia.
Baca Juga: KAI Logistik Kirim 270 Gerbong Baru, Perkuat Distribusi Nasional dari Sumatera
Rute terbaik berdasarkan estimasi volume, waktu tempuh, dan efisiensi armada kemudian akan ditampilkan secara langsung setiap harinya sehingga masing-masing Hub dapat menyesuaikan keberangkatan agar paket sampai fasilitas tujuan tepat waktu.
Semua keputusan ini ditampilkan dalam pembaruan data pada dashboard internal SPX Express secara harian. Ke depannya, SPX berupaya mengembangkan sistem untuk melakukan pembaruan datanya secara real-time.
“Kemajuan teknologi berbasis data dan algoritma ini perlu dimanfaatkan agar pengiriman tidak terlambat karena paket menginap (overnight) di fasilitas transit. Penggunaan sistem tersebut bukan sekadar soal kecepatan, tetapi sinkronisasi waktu dan efisiensi operasional,” tambahnya.
SPX memaparkan jika saat ini sistem Smart Route Linehaul Distribution sudah diadopsi di semua hub SPX Express di 514 kota dan kabupaten di Indonesia.
Dengan pendekatan otomatis seperti ini, potensi keterlambatan pengiriman akibat kesalahan perhitungan manual atau akibat peningkatan volume paket yang mendadak dapat diminimalisir.
Inisiatif ini menjadi salah satu inovasi yang dihadirkan SPX Express dalam memanfaatkan data dan teknologi untuk menjawab tantangan logistik nasional yang membutuhkan ketepatan, efisiensi sumber daya, dan adaptasi terhadap lonjakan pesanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi