Suara.com - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menegaskan bahwa pasar modal memegang peranan krusial dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
Pernyataan ini disampaikan oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, dalam acara peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/8/2025).
Menurut Rosan, peran pasar modal sebagai pilar ekonomi telah terbukti secara historis selama lima dekade terakhir. Pasar modal tidak hanya menjadi sumber pembiayaan yang vital bagi perusahaan, tetapi juga berfungsi sebagai katalisator inovasi dan peningkatan kepercayaan investor.
“Danantara Indonesia percaya bahwa ekosistem pasar modal yang kuat dan inklusif adalah kunci menuju ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Rosan dalam cuplikan video yang ditampilkan di acara tersebut.
Lebih lanjut, Rosan menekankan komitmen BPI Danantara untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pasar modal dan masyarakat. Dengan visi tersebut, Danantara siap berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem pasar modal yang tangguh demi kemajuan ekonomi nasional.
“Kami siap berkontribusi dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat dan negara,” pungkas Rosan, menegaskan peran strategis Danantara dalam mendukung visi ekonomi Indonesia ke depan.
Pernyataan ini justru kontras dengan pandangan Presiden RI Prabowo Subianto yang sebelumnya mengibaratkan investasi saham bagi investor kecil di pasar modal seperti praktik judi.
Dalam pidato pembukaan sidang tanwir Muhammadiyah pada 4 Desember 2024 lalu, Prabowo menyebut bahwa investasi saham dengan nilai kecil sama dengan judi karena investor kecil cenderung kalah, sementara investor besar selalu menang.
"Kalau main kecil pasti kalah. Untuk orang kecil sama dengan judi itu. Yang menang bandar besar,” tutur Prabowo.
Baca Juga: Gibran Tak Salami AHY, Pengamat: Secara Mental Tidak Siap Memimpin, Gesture Politiknya Tidak Membaur
Ia menceritakan pengalaman seorang temannya yang stres karena aktif bertransaksi saham dengan strategi algoritma. Prabowo juga tidak terpengaruh oleh pandangan bahwa program makan siang gratis menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), karena menurutnya, tidak semua masyarakat berinvestasi saham sehingga dampak penurunan IHSG tidak dirasakan oleh semua orang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR