Suara.com - Pemerintah tampaknya memundurkan rencana peluncuran Bahan Bakar Minyak Baru (BBM) yaitu Biodiesel 50 persen atau B50. Pasalnya, uji jalan BBM campuran solar dengan minyak kelapa sawit (CPO) ini belum berlangsung.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiyani Dewi, menjelaskan butuh waktu 6-8 bulan dalam uji jalan BBM B50 tersebut. Hingga kini, pemerintah baru masih tahap persiapan untuk uji jalan.
"Kalau pengalaman sih antara 6 sampai 8 bulan," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Atas alasan itu, pemerintah terpaksa memundurkan peluncuran BBM baru tersebut. Apalagi, bilang Eniya, sebelum melakukan uji jalan, butuh persiapan lain, sehingga program B50 berjalan maksimal.
"Kalau itu (penerapan B50 pada 1 Januari 2026) sepertinya belum. Karena kan masih butuh persiapan," tegasnya.
Adapun, B50 merupakan bahan bakar solar yang dicampur dengan minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) sebesar 50 persen.
Pada saat ini, pemerintah memberlakukan B40 pada awal tahun 2025 ini. Sebelum, diberlakukan, pemerintah akan mengevaluasi program B40 yang sudah berjalan.
"Untuk B50, kita evaluasi untuk implementasi B40 tahun ini dan juga kita harapkan untuk implementasi tahun depan B50 segera bisa diakses," ujar Wakil Menteri ESDM, Yuliot, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Meski dalam tahap rencana, Yuliot merasa yakin program B50 bisa dijalankan tahun depan. Program bahan bakar baru terbarukan itu merupakan mandat dalam rencana awal pemerintah untuk transisi energi.
Baca Juga: Ternyata Pengelolaan Blok Minyak di Ambalat Hanya Gagasan Bahlil Belaka
"Ya, seperti ini, perintah pada awal tahun," tegasnya singkat.
Sebelumnya, Yuliot mengatakan bahwa produksi Solar B40 tahap pertama mencapai 15,6 juta kiloliter yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun.
"Enggak (secara langsung semua), itu kan bertahap sampai dengan akhir tahun (2025)," kata Yuliot.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Jamkrindo Berikan Penjaminan Kredit Rp 12,28 Triliun untuk UMKM Jabar
-
Angin Segar untuk UMKM Digital! Pajak E-commerce Ditunda, idEA Beri Jempol Menkeu Purbaya
-
Jurus Jitu SIG dan BRI Latih Puluhan Pelaku UMKM Jualan Online
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Emas Antam Bertahan di Rp 2.290.000
-
Bitcoin Gagal Tembus USD 110.000 di Tengah Tekanan Opsi USD 17 Miliar, Pekan Terburuk?
-
Prediksi IHSG Hari Ini di Tengah Pelemahan Bursa Asia Imbas Tekanan Tarif Trump
-
Anggaran MBG Rp 1,2 Triliun per Hari, Begini Kata Menteri Keuangan
-
Berapa Gaji Pejabat BGN yang Urusi MBG? Ini Penjelasannya