Bisnis / Makro
Rabu, 20 Agustus 2025 | 06:43 WIB
Para pengunjung memadati GIIAS 2025 yang digelar di ICE BSD pada akhir Juli hingga awal Agustus. [Antara/Muhammad Iqbal]

Suara.com - Data penjualan mobil domestik di Indonesia menunjukkan perlambatan pada Juli 2025. Meskipun ada sedikit peningkatan dari bulan sebelumnya (mom) berkat pameran GIIAS, penjualan secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 18,4% dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy).

Secara kumulatif, penjualan hingga Juli 2025 baru mencapai 435.300 unit, jauh di bawah ekspektasi pasar dan target Gaikindo.

Situasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu daya beli masyarakat yang lemah dan minimnya peluncuran model-model baru yang dapat menarik minat konsumen.

Menanggapi kondisi pasar yang lesu ini, Gaikindo merevisi turun target penjualan mobil dari 900.000 unit menjadi 850.000 unit pada 2025. Proyeksi Astra bahkan lebih konservatif, yaitu 800.000 unit.

Diskon Mobil Listrik Makin Agresif

Menurut survei yang dilakukan BEI pada Agustus 2025, diskon yang ditawarkan oleh diler mobil semakin gencar. Peningkatan paling tajam terlihat di segmen Mobil Listrik Berbasis Baterai (BEV).

Persaingan semakin ketat menyusul peluncuran model-model baru seperti BYD Atto 1 dan AION UT.

Diskon juga terlihat dari merek-merek besar seperti Toyota dan Honda, di mana beberapa diler memperpanjang promo yang ditawarkan saat GIIAS hingga akhir Agustus 2025.

Kenaikan stok kendaraan juga menjadi perhatian, terutama karena adanya lonjakan impor dari BYD, yang menyebabkan kelebihan pasokan di pasar.

Baca Juga: Wuling Berhasil Lancarkan Strategi Komunikasi Efektif di Industri Otomotif

Hal ini berpotensi memicu diskon lebih dalam pada model-model lama, yang akan meningkatkan tekanan pada harga di seluruh industri.

Survei harga mobil bekas juga menunjukkan adanya tekanan pada nilai jual kembali, khususnya untuk model-model di segmen menengah yang bersaing langsung dengan BYD Atto 1, seperti Honda Brio dan Wuling Air EV.

Load More