Suara.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) menargetkan terciptanya bisnis berkelanjutan dalam setiap proses bisnisnya. Dalam hal ni, perseroan mengedepankan nilai Environmental, Sustainability, and Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnisnya.
CEO PIS, Surya Tri Harto, mengatakanperseroan memiliki visi jangka panjang akselerasi dekarbonisasi agar mampu mencapai target pengurangan emisi karbon atau net zero pada tahun 2050. Target ini lebih cepat 10 tahun dari target Pemerintah Indonesia.
"Misi kami adalah menjadi global maritime logistics company yang tidak hanya fokus pada bisnis inti pengangkutan petroleum, tetapi juga menggarap layanan maritim lain dan memperkuat pilar bisnis hijau. Komitmen terhadap green business bukan sekadar tren, melainkan bagian dari strategi kami menghadapi transisi energi global dan memperluas peran PIS di pasar internasional," ujarnya di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Untuk mencapai target tersebut, PIS terus memperluas inisiatif yang melibatkan kapal ramah lingkungan, penggunaan biodiesel pada armada, hingga pemanfaatan energi terbarukan pada fasilitas pelabuhan.
Strategi ini dirancang bukan hanya untuk memenuhi regulasi global, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri maritim berkelanjutan di kawasan.
Sepanjang tahun 2024, PIS mencatat pencapaian signifikan dalam upaya dekarbonisasi dengan berhasil mereduksi emisi karbon hingga 51,09 ribu ton CO2e. Capaian ini didukung penerapan teknologi green ship, yang meliputi sistem pengolahan air ballast (Ballast Water Treatment System/BWTS) serta instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal, sehingga mengurangi dampak ekologis ketika kapal bersandar di pelabuhan.
Dalam kesempatan ini, PIS menggelar sustainability class untuk peningkatan kapasitas perwira PIS, supaya perusahaan bisa mengakselerasi penerapan ESG. Hadir dalam acara tersebut, tokoh nasional sekaligus Menteri Perdagangan RI Periode 2011-2014, Gita Wirjawan.
Lebih lanjut, Gita menekankan tentang pentingnya narasi sustainability yang kuat. Dimana ini memerlukan perpaduan antara pemahaman mendalam akan ilmu STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dengan kemampuan bercerita yang memikat.
"Supaya kita bisa berjalan di rantai nilai dengan peningkatan produktivitas dan juga dalam tatanan geopolitik agar kita jauh lebih relevan dengan narasi sustainability," katanya.
Baca Juga: Danantara Dorong BUMN Terapkan Praktik Bisnis Berkelanjutan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember