Suara.com - Di tengah gegap gempita transisi energi global, nikel Indonesia terus bertransformasi sebagai 'emas hijau' yang menjanjikan di masa depan. Sebagai produsen terbesar dunia, Indonesia tidak lagi puas hanya menjadi pemasok bahan mentah.
Ambisi besar program hilirisasi, mengolah nikel dari bijih mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti bahan baku baterai kendaraan listrik dan pemenuhan kebutuhan industri, seperti stainless steel kini menjadi agenda utama pembangunan nasional.
Fokus dari revolusi industri ini secara signifikan tertuju pada kawasan timur Indonesia, wilayah yang kaya akan cadangan nikel namun secara historis tertinggal dalam pembangunan ekonomi.
Pulau Obi di Halmahera Selatan, Maluku Utara, kini menjadi salah satu episentrum utama dari denyut nadi hilirisasi ini, yang ditandai dengan investasi masif mengubah lanskap ekonomi dan sosial secara drastis.
Salah satu yang berkontribusi di bidang ini, yakni Harita Nickel yang kini tidak hanya membangun fasilitas pengolahan canggih, tetapi juga menghadapi tantangan kompleks seputar keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebelum investasi hilirisasi masuk secara masif, Maluku Utara adalah provinsi dengan laju ekonomi yang cenderung stagnan.
Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bukti transformasi ini. Dalam beberapa tahun terakhir, Maluku Utara secara konsisten mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, bahkan pernah meroket hingga di atas 20%, angka yang ditopang secara dominan oleh industri pengolahan logam.
Sementara, merujuk pada laporan perekonomian Provinsi Maluku Utara dari Bank Indonesia, ekonomi di Malut pada kuartal IV/2024 tumbuh hingga 27,27% year-on-year (YoY), meningkat jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,42% YoY.
Pada Kuartal IV 2024 lalu, Maluku Utara juga menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, didukung oleh industri pengolahan dan pertambangan.
Baca Juga: IRMA Jadi Modal Harita Nickel Genggam Pasar Global
Tingkat pengangguran terbuka di wilayah ini pun menunjukkan tren penurunan seiring masifnya penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan data BPS, penduduk bekerja di Maluku Utara pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 661,49 ribu orang. Jumlah tersebut naik sebanyak 26,8 ribu orang dibandingkan Agustus 2023 (634,70 ribu orang).
Jika dirinci, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2024 naik sebesar 1,36 persen poin menjadi 69,13 dibandingkan TPAK Agustus 2023 (67,77 persen). Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 4,03 persen, turun sebesar 0,28 persen poin dibandingkan TPT Agustus 2023 (4,31 persen).
Harita Nickel menjadi salah satu motor penggerak utama di balik angka-angka impresif tersebut. Dengan investasi triliunan rupiah, perusahaan ini membangun fasilitas pengolahan nikel limonit (kadar rendah) menggunakan teknologi canggih High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Teknologi hidrometalurgi ini mampu menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), produk antara yang menjadi bahan baku krusial untuk katoda baterai kendaraan listrik.
Kehadiran smelter ini menciptakan nilai tambah yang luar biasa. Jika sebelumnya nikel kadar rendah ini sama sekali tidak dimanfaatkan dan dianggap overburden.
Berita Terkait
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
-
GNI Tanam Modal untuk Tingkatkan Kualitas SDM Lokal
-
Soal Baterai Berbasis Nikel, Gaikindo: Kalau Tidak Ekonomis, Siapa Mau Investasi?
-
ESDM Sebut Ada Perusahaan Rusia Kepincut Investasi di Sektor Minerba
-
Kuota Impor Habis di Akhir Tahun, Produsen Mobil Listrik China Harus Bangun Pabrik di Indonesia
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Danantara Mau Ubah Skema Kompensasi Subsidi, Biar BUMN Nggak Melarat
-
Penggelapan Asuransi, OJK Serahkan Dua Direktur PT Bintang Jasa Selaras ke Kejaksaan
-
Jasa Perawatan Pembakit Listrik RI Laris Manis Dilirik Malaysia Hingga China
-
Rupiah Lemah Tak Berdaya Sore Ini Disebabkan Investor Cemas soal Data Cadangan Devisa
-
Kunjungi Korban Banjir Sumatera, Bahlil Janji Cabut Izin Tambang Nakal
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
Purbaya Sebut Revisi UU P2SK Perkuat Koordinasi Fiskal dan Moneter, Peran BI Makin Luas
-
Pelonggaran Moneter: BI Rate Turun, Inflasi 2026 Diprediksi Berkisar 2,94 Persen
-
Menkeu Purbaya Ingin Kelapa Sawit Tetap Jadi Tulang Punggung Industri Indonesia
-
OJK Keluarkan Aturan Baru Soal Aset Kripto, Intip Poin-poinnya