Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat fundamental bisnis dengan menekankan strategi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. Fokus pada penguatan dana murah (Current Account Savings Account/CASA) menjadi kunci dalam menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat bagi profitabilitas perusahaan secara jangka panjang.
Dalam paparannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta (21/8205), Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa saat ini perseroan secara terukur mendorong peningkatan dana giro dan tabungan untuk menjaga efisiensi biaya dana.
Strategi tersebut pun tercermin dari makin meningkatnya komposisi dana murah (CASA). Tercatat, hingga akhir Juni 2025, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 6,7% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.482,12 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi CASA mencapai 65,5% atau tumbuh double digit sebesar 10,6% yoy.
“Komposisi ini menunjukkan strategi BRI yang konsisten dalam mendorong penghimpunan dana murah melalui optimalisasi alat transaksi atau transaction banking. Dengan CASA yang semakin dominan, biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI dapat ditekan sehingga mendukung profitabilitas jangka panjang yang lebih baik,” ucap Hery.
Hery juga menyebut, akselerasi pertumbuhan dana murah yang positif tersebut pun turut ditopang oleh optimalisasi kanal digital yang terus mencatat kinerja impresif. Di mana, per Triwulan II 2025, BRImo sebagai super app andalan BRI mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik dari sisi jumlah pengguna maupun volume transaksi. Jumlah pengguna BRImo meningkat 21,2% secara tahunan yoy menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5% yoy menjadi Rp3.231,7 triliun.
Kemudian, dari sisi merchant, transaksi bisnis melalui BRI meningkat pesat dengan volume penjualan merchant naik 27,2% YoY menjadi Rp105,5 triliun. Jumlah transaksi juga melonjak 50,2% menjadi 308 juta transaksi.
Tak hanya itu, kinerja QRIS BRI juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Volume transaksi meningkat 142,9% YoY menjadi Rp37,2 triliun, dengan jumlah transaksi yang naik 162,5% menjadi 313,7 miliar transaksi.
“Capaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BRI tidak hanya memperkuat basis dana murah, tetapi juga memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” jelasnya.
Di sisi lain, upaya BRI dalam menekan biaya dana tersebut juga mendapat dukungan dari kondisi makro. Sebagaimana diketahui, sejak Januari 2025, Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate sebesar 100 basis poin, dengan suku bunga acuan berada di level 5% pada Agustus 2025, yang diikuti penurunan suku bunga antar bank menjadi 4,68% per 20 Agustus 2025. “Penurunan suku bunga juga turut menekan biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan membuka ruang untuk ekspansi kredit,” pungkas Hery.***
Baca Juga: Kisah Pecel Ndoweh: UMKM Kota Batu yang Naik Kelas Berkat Pemberdayaan dari BRI
Berita Terkait
-
Kisah Pecel Ndoweh: UMKM Kota Batu yang Naik Kelas Berkat Pemberdayaan dari BRI
-
Dari BRI Singapore Branch ke Kantor Pusat, Dhanny Kini Jabat Corporate Secretary BRI
-
Pasar Lokal UMKM Vol.5: Perempuan Berdaya & UMKM Berjaya di Makassar, 3-7 September 2025
-
KUR BRI Tembus Rp99 Triliun, UMKM Indonesia Semakin Naik Kelas
-
Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp807,8 T per Triwulan II 2025
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana, Mirwan MS Punya Harta Rp25,9 Miliar
-
Antrean KJP Online Sampai Tanggal Berapa? Cek Batas Akhir Pendaftaran Sembako
-
MarkPlus Conference 2026 Resmi Hadir, Momentum Strategis di Tengah Gelombang AI dan Dinamika China
-
BRI Peduli Tanam 3.000 Pohon dan Bagikan Paket Sembako Senilai Rp1,5 Miliar di Bandung
-
Ritel Berburu Saham Burung Walet Tapi Banyak Investor Dapat 1 Lot, Kenapa?
-
Kemenperin Gaspol Transformasi Digital Manufaktur Lewat Making Indonesia 4.0
-
Kewajiban Neto Indonesia Meroket di Kuartal III 2025, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi?
-
Dampak Kebijakan Penyeragaman Kemasan Rokok Terhadap Buruh
-
Viral Purbaya Usul MBG Diganti Uang, Kemenkeu Pastikan Hoaks
-
Kementan Disorot Usai Rincian Bantuan Bencana Viral, Harga Beras Rp60 Ribu/Kg Dinilai Janggal