Bisnis / Properti
Sabtu, 06 September 2025 | 11:41 WIB
Suasana pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta, Kamis (24/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • WSKT ungkap progres pembangunan LRT Jakarta Fase 1B.
  • Proyek senilai Rp4,1 triliun terus dikebut pengerjaannya.
  • Hingga saat ini progresnya telah mencapai 67,122 persen.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai terus menunjukkan kemajuan pesat. PT Waskita Karya (Persero) Tbk, kontraktor utama proyek ini, mengumumkan bahwa pembangunannya sudah mencapai 67,122 persen. Targetnya, pembangunan akan dikebut agar bisa segera beroperasi dan mengurai kemacetan Jakarta.

Menurut Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, saat ini fokus pengerjaan berada pada pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel. Untuk mempercepat proses, Waskita menggunakan metode canggih seperti balance cantilever pada balok girder yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono.

"Pemasangan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga sedang dilakukan. Begitu pula dengan pekerjaan struktur Stasiun Manggarai," ujar Ermy dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).

Pembangunan LRT Fase 1B ini adalah upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi masalah kemacetan yang merugikan secara ekonomi. Lintasan sepanjang 6,4 km ini akan memiliki lima stasiun baru dan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai, yang diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat beralih ke transportasi publik.

Sebagai kontraktor berpengalaman, Waskita tidak hanya mengandalkan metode konvensional. Mereka berinovasi agar pengerjaan proyek bisa lebih efisien, baik dari sisi biaya maupun waktu. Inovasi ini bahkan membawa Waskita meraih dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Uji Coba Kereta Layang dan Konstruksi Stasiun LRT Tercepat.

Inovasi yang digunakan meliputi long span atau bentang panjang, yang sangat membantu saat pengerjaan melintasi jalan raya dan jalur tol yang padat. Selain itu, Waskita menerapkan Building Information Modelling (BIM) level 7D untuk memantau dan mengendalikan proyek secara lebih akurat, bahkan memudahkan pemeliharaan di masa depan.

Proyek senilai Rp4,1 triliun ini didanai oleh Penyertaan Modal Daerah (PMD) dari APBD DKI Jakarta kepada PT Jakarta Propertindo. Dengan progres yang signifikan dan inovasi yang diterapkan, LRT Jakarta Fase 1B semakin mendekati kenyataan, siap menjadi solusi baru bagi mobilitas warga ibu kota.

Load More