- Kadin Minta Purbaya Yudhi Jaga Kestabilan Ekonomi
- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Dihadapkan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Purbaya Yudhi Yakin Ekonomi RI Bisa Kembali Bergairah
Suara.com - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) merespon perombakan atau reshuffle kabinet Merah Putih. Terutama, soal pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati menjadi Purbaya Yudhi Sadewa.
Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, mengatakan tugas yang paling penting wajib dilakukan oleh Purbaya Yudhi Sadewa yaitu menjaga kestabilan ekonomi, sehingga dunia usaha tetap menggeliat.
"Tapi intinya, saya lihat Menteri Keuangan yang baru mempunyai tugas yang paling penting adalah menjaga kestabilan. Sehingga dengan kestabilan itu, pertumbuhan bisa tercapai. Kita kasih kesempatan dulu beliau untuk tentunya masuk ke kantor, menganalisa," ujarnya saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Selain itu, tutur Anindya, Purbaya Yudhi juga akan mendapatkan tugas berat, di mana meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5,12 persen pada kuartal II-2024.
"Dan kami juga mendukung program pemerintah supaya pertumbuhan bisa bangkit kembali. Karena kalau kita lihat, pertumbuhan sudah baik 5,12 persen di kuartal II-2025, tapi mesti dilanjutkan," ucapnya.
Selain itu, Anindya juga mengharapkan, Menteri Keuangan yang baru bisa menggulirkan program-program yang bisa mengeluarkan dana belanja pemerintah yang besar, sehingga kestabilan ekonomi bisa tercipta.
"Ditambah lagi juga dari konsumsi domestik, tentu kita berharap ada kenaikan. Dari yang kami lihat, di daerah di kuartal ketiga kelihatannya konsumsi domestik sudah mulai bergerak. Mungkin karena beberapa efisiensi telah dikurangi, sehingga pergerakan di lapangan juga banyak," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan anyar Purbaya Yudhi Sadewa optimis bahwa perekonomian Indonesia akan kembali bergairah dibawah kepemimpinannya sebagai bendahara negara.
Purbaya mengklaim telah menerima arahan khusus dari Presiden Prabowo Subianto agar mengutamakan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Histori Respon Pasar Pasca Reshuffle Menteri Keuangan: Disiplin Fiskal dan Sentimen
Prabowo memintanya agar mengerek pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Menanggapi itu, Purbaya menyebut akan berusaha mengejar target. Ia menilai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Namun, ia telah mempelajari penyebab kelambatannya sehingga ke depan akan mulai diperbaiki. Menurutnya, hal tersebut bukanlah sulit.
"Kita coba kejar. Sekarang kan ekonomi sedang agak melambat. Kita sudah pelajari kelemahannya, ke depan akan kita perbaiki. Jadi itu nggak terlalu sulit memperbaikinya," kata Purbaya saat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Menurut Purbaya, gejala perlambatan ekonomi sudah terlihat sebelumnya, tapi belum diatasi dengan cepat. Purbaya menilai dua hingga tiga bulan dari sekarang Indonesia dapat kembali cerah.
"Tapi Anda lihat nanti, mungkin dua bulan, tiga bulan dari sekarang, Indonesia cerah kelihatan lagi," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Bahlil Siap Bersih-Bersih Pejabat Kementerian ESDM yang Main Mata
-
24,6 Juta Hektare Pulih, RI Jadi Pusat Inovasi Restorasi Lahan Gambut
-
Perusahaan Prajogo Pangestu Akuisisi Jaringan SPBU ExxonMobil di Singapura
-
Bahlil Tak Ambil Pusing Soal Tambang Emas di Mandalika: Proses Hukum Aja!
-
Bom Waktu Utang Whoosh: Deretan BUMN Ini Ikut Kena 'Getah' Proyek Kereta Cepat
-
DEN: 130.000 Lapangan Kerja Baru Segera Dibuka di Jawa Tengah
-
Menkeu Purbaya Girang Tak Dilibatkan Urusan Utang Whoosh: Top!
-
Cara Cek Status Bantuan Sosial (Bansos) Melalui SIKS-NG
-
Setahun Berdampak: Listrik Desa Hadirkan Terang dan Harapan ke Pelosok Negeri