- Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Gara-gara Produk Impor
- Pabrik Baja di Bekasi Dikabarkan Akan Tumbang
- Investasi Asing Saat Ini Tidak Berdampak ke Ekonomi Lokal
Suara.com - Pengusaha baja membeberkan ada pabrik yang tumbang akibat tekanan volume impor produk baja di dalam negeri. Salah satunya, pabrik baja di Surabaya, di mana ribuan pekerja ikut jadi korban.
Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata, mengatakan tidak di Surabaya, pabrik di Bekasi juga dikabarkan akan menjadi korban gempuran produk baja impor.
"Sudah ada satu pabrikan besar itu, dia tutup sejak 2025, yang di Bekasi juga sudah mau tutup katanya tuh," ujarnya, di Jakarta, yang dikutip Sabtu (13/9/2025).
Budi menuturkan, tumbangnya industri baja dalam negeri juga karena investasi asing langsung dari investor asing yang tidak memberi dampak bagi industri lokal.
"Artinya, dengan ada investasi dalam hal ini, kita nggak dapat kerjaan apa-apa juga. Nonton doang aja," imbuhnya.
Budi melanjutkan, jika kondisi ini terus berlangsung, maka industri baja nasional bisa bernasib seperti industri tekstil.
"Betapa multi efeknya itu. Tapi sekarang, semuanya, kalau tekstil saya sudah tidak bisa ngomong. Itu sudah terjadi. Nah, sebelum terjadi industri baja seperti industri tekstil, mohon pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan ini," kata dia.
Pengusaha baja industri yang tergabung dalam Indonesian Society of Steel Construction/ISSC mengeluhkan marakanya impor baja konstruksi siap pasangan dari Vienam dan China.
Budi, mengatakan maraknya impor baja itu mengancam kelangsungan industri baja konstruksi dalam negeri dan merusak ekosistem rantai pasok nasional.
Baca Juga: 7 Bahan Bangunan Tahan Api untuk Rumah di Jakarta yang Rawan Bencana Kebakaran
Pasalnya, industri baja konstruksi akan sepi permintaan yang bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerjar (PHK) para karyawannya.
"Nah, ketika itu masuk ke Indonesia, maka (para pelaku usaha lokal di) rantai pasoknya tidak akan dapat pekerjaan dari semua itu," ujarnya di Jakarta yang dikutip, Jumat (25/7/2025).
Budi menjelaskan, masuknya produk baja siap pasang dari luar negeri menyebabkan pelaku usaha lokal tidak lagi mendapat bagian dalam proses produksi dan pemasangan baja konstruksi, yang berdampak langsung pada keberlangsungan usaha serta lapangan kerja ribuan orang di sektor ini.
Itulah makanya kami di ISSC merasa khawatir, karena sekarang ini kita semua lagi krisis pekerjaan. Karena banyak produk konstruksi baja yang langsung masuk ke dalam negeri," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto