- Indonesia jadi komunitas digital terbesar dunia.
- Meski demikian ada ancaman yang mencintai.
- Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar kedaulatan digital Indonesia
Suara.com - Hari pertama diisi dengan Keynote Speech dari tokoh-tokoh nasional, di antaranya Menteri PAN-RB, Rini Widyantini; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, Ph.D (melalui tayangan video) Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko; serta Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
Hadir pula Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya, dan CEO PT Xynexis International, Eva Yulianti Noor, yang menegaskan komitmen kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan digital nasional.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang tangguh. “Indonesia adalah salah satu komunitas digital terbesar di dunia dengan nilai ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai USD 109 miliar pada 2025. Namun, di balik potensi itu, kita menghadapi ancaman serius seperti serangan siber yang menargetkan sektor strategis. Kita harus lebih siap menghadapi tantangan ini bersama-sama,” ujar Kartika.
Sementara itu, Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya menegaskan bahwa acara ini adalah momentum strategis bagi Peruri. “Digital Resilience Summit 2025 menjadi wadah strategis bagi PERURI untuk memperkuat kontribusi dalam membangun ekosistem teknologi dan keamanan digital di Indonesia. Di era disrupsi yang penuh risiko, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar kedaulatan digital Indonesia tetap terjaga,” kata Dwina.
CEO PT Xynexis International, Eva Noor, menambahkan bahwa topik besar seperti keamanan siber, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), quantum computing, dan privasi data harus dikerjakan secara terintegrasi. “Forum ini menjadi ruang bersama bagi pemerintah, industri, dan akademisi untuk mencari solusi konkret agar Indonesia benar-benar siap menghadapi masa depan digital,” ujarnya.
Hari pertama acara menghadirkan empat panel strategis yang membahas cybersecurity, AI & quantum readiness, regulasi & kebijakan, serta inovasi ekosistem digital. Sedangkan hari kedua difokuskan pada masterclass yang berfokus pada integrasi teknologi mutakhir dengan tata kelola keamanan digital.
Direktur Digital Business Peruri, Farah Fitria Rahmayanti mengatakan “Kalau kita melihat sebenarnya ancaman AI dan kuantum itu kan terjadi setiap hari, tapi dengan perubahan teknologi kita harus ready," katanya.
Farah menekankan masterclass ini digelar untuk memperkuat pemahaman semua pihak dalam menghadapi risiko digital seperti serangan siber dan deepfake. Ia menyebut jika tidak siap maka apa yang sudah dibangun akan mudah diserang.
“Dengan ini makanya kita buat masterclass untuk memastikan kita bisa mengintegrasikan cyber security, AI, dan kuantum teknologi agar data privacy tetap terjaga,” tambah Farah.
Baca Juga: Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Farah juga menyampaikan pentingnya peran regulator dalam menetapkan standar tata kelola dan etika penggunaan teknologi. Ia mengingatkan teknologi selalu punya dua sisi, ancaman sekaligus peluang. “Regulator perlu menetapkan standar-standar bagaimana governance dan etika bisa dilaksanakan,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo