Bisnis / Properti
Selasa, 16 September 2025 | 11:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto. [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo akan menghadiri peluncuran akbar 25 ribu unit rumah subsidi siap huni di Bogor.
  • Prabowo disebut-sebut meminta percepatan luar biasa dalam penyediaan rumah subsidi.
  • Keputusan ini tentu saja disambut antusias, mengingat stabilitas bunga sangat krusial bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan akan menghadiri peluncuran akbar 25 ribu unit rumah subsidi siap huni secara serentak di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Acara yang dijadwalkan pada Senin, 29 September ini bakal jadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi kebutuhan perumahan rakyat.

Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara.

"Saya mengundang beliau (Presiden Prabowo) untuk hadir direncanakan hari Senin, tanggal 29 September di Bogor untuk meluncurkan minimal 25.000 rumah subsidi akad sekaligus," ujar Ara dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Tak main-main, Presiden Prabowo disebut-sebut meminta percepatan luar biasa dalam penyediaan rumah subsidi. Ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Buktinya? Kuota pembangunan rumah subsidi langsung dinaikkan dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit untuk tahun ini. Angka ini tentu saja jadi angin segar bagi jutaan keluarga yang mendambakan hunian layak.

"Per 15 September 2025, realisasi akad atau penyerahan kunci rumah subsidi sudah mencapai 175.662 unit. Ditambah yang sedang dalam pembangunan, ready stock, dan persetujuan kredit, totalnya mencapai 221.047 unit," jelas Ara.

Selain itu Presiden Prabowo juga mengeluarkan instruksi penting agar suku bunga dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi tetap stabil di angka 5 persen.

"Tadi sudah diputuskan, Pak Probowo sangat prorakyat dan sangat mengutamakan rakyat bahwa bunga untuk rumah subsidi FLPP tetap tidak naik, 5 persen. Itu sangat bagus. Jadi sekarang kan 5 persen ya, jadi tetap 5 persen," tegas Ara.

Baca Juga: Istana Turun Tangan, Bantah Keras Tim Reformasi Polri Jadi 'Algojo' Kapolri

Keputusan ini tentu saja disambut antusias, mengingat stabilitas bunga sangat krusial bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Mereka kini bisa bernapas lega, cicilan KPR rumah subsidi tidak akan memberatkan.

Peluncuran 25 ribu unit rumah subsidi ini diharapkan menjadi momentum besar, menandai babak baru dalam upaya pemerintah memenuhi impian rakyat Indonesia memiliki rumah yang layak dan terjangkau. (Antara)

Load More