Bisnis / Keuangan
Selasa, 16 September 2025 | 17:34 WIB
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG Ditutup Menguat
  • Penguatan IHSG Didorong Stimulus Kebijakan Menkeu Baru
  • Sektor Non-Cyclicals Jadi penopang Utama IHSG
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona hijau pada perdagangan Selasa (16/9/2025). IHSG ditutup naik sebesar 20,58 poin atau 0,26 persen ke level 7.957.

Sektor consumer non-cyclicals menjadi penopang utama dengan kenaikan 1,76 persen, sementara sektor financials justru melemah 0,38 persen dan menjadi penekan indeks.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya mengungkapkan, penguatan Rupiah dan IHSG turut ditopang oleh pengumuman paket stimulus baru senilai Rp 16,2 triliun yang akan dijalankan pada kuartal IV/2025.

Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]

"Beberapa kebijakan bahkan diperpanjang hingga 2026. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa stimulus ini tidak akan mengubah proyeksi defisit anggaran 2025 yang tetap berada di level 2,78 persen terhadap PDB," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas, seperti dikutip Selasa (16/9/2025).

Dari sisi moneter, Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di level 5% pada Rabu (17/9), setelah dua kali berturut-turut memangkas suku bunga pada Juli dan Agustus lalu.

Sementara, Bursa Asia mayoritas bergerak di zona hijau seiring meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan melanjutkan siklus pelonggaran suku bunga pekan ini. Bahkan, peluang pemangkasan lebih lanjut juga masih terbuka.

Selain itu, pelaku pasar mencermati perkembangan kesepakatan antara Amerika Serikat dan China terkait TikTok. Rencananya, aplikasi tersebut akan ditempatkan di bawah kepemilikan yang dikendalikan AS, dengan persetujuan final dijadwalkan pada Jumat mendatang antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa syarat komersial sudah mencapai kesepakatan.

Di Jepang, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di 0,5 persen pekan ini. BoJ juga menimbang dampak tarif AS terhadap ekonomi Jepang yang berbasis ekspor.

Baca Juga: Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman

Indeks LQ45 sepanjang hari cenderung melemah. Saham-saham yang menopang penguatan antara lain MEDC, AKRA, ANTM, UNVR, dan JPFA. Sedangkan saham yang menekan indeks di antaranya INCO, MAPA, BBTN, MBMA, dan PGEO.

Adapun saham dengan penguatan terbesar di perdagangan hari ini adalah INDX, SMLE, PICO, DWGL, dan ITIC. Sementara saham yang mencatat penurunan terdalam adalah SURI, MERI, EMTK, AMMS, dan RELF.

Load More