Suara.com - Peringatan Hari Ozon Sedunia pada 16 September menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik. Di tengah upaya global melindungi lapisan pelindung Bumi, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan peran strategisnya sebagai garda terdepan melalui fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) pertama di Asia Tenggara.
Fasilitas yang berlokasi di Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat ini, menjadi bukti komitmen SIG dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa fasilitas ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lapisan ozon, tapi juga menjadi upaya mitigasi perubahan iklim. BPO yang tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan intensitas Gas Rumah Kaca (GRK) yang berbahaya bagi planet.
Melalui unit bisnisnya, Nathabumi, SIG secara konsisten mengoptimalkan fasilitas ini sejak 2007. "Nathabumi telah membantu 29 institusi pemerintahan dan perusahaan dari berbagai industri untuk memusnahkan BPO," kata Vita dikutip Kamis (18/9/2025).
Hingga Agustus 2025, Nathabumi telah memusnahkan 103,86 ton BPO, yang setara dengan mencegah pelepasan Gas Rumah Kaca ke atmosfer sebesar 221.666 ton CO2 equivalent. BPO yang dimusnahkan mencakup senyawa halon (pemadam kebakaran), refrigerant dari AC dan lemari es, hingga SF6 dari peralatan listrik.
Komitmen SIG tidak berhenti pada pemusnahan limbah. Perusahaan juga berinisiatif menggunakan alat pendingin dan APAR yang ramah ozon di seluruh wilayah operasinya. Anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBl), menjadi contoh nyata dalam penerapan inisiatif ini.
Selain itu, SIG menerapkan inovasi hydrogen injection dalam kegiatan produksi. Teknologi ini membantu proses pembakaran semen lebih sempurna, mengurangi penggunaan bahan bakar, sekaligus mencegah timbulnya senyawa N2O yang juga dapat merusak lapisan ozon.
Menurut Vita, menjaga kelestarian ozon adalah tanggung jawab kolektif. Dengan inisiatif efisiensi bahan bakar dan fasilitas pemusnah BPO, SIG berkontribusi nyata dalam mencegah radiasi berbahaya dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Awal Sesi Perdagangan Kamis