-
Pemerintah siapkan insentif untuk tarik dolar WNI dari luar negeri.
-
Skema ini berbasis pasar, bukan paksaan, dan siap dalam sebulan.
-
Tujuannya perkuat cadangan devisa dan biayai proyek hilirisasi.
Suara.com - Pemerintah siapkan 'jurus' baru untuk memulangkan dana dolar AS milik warga negara Indonesia (WNI) yang selama ini 'parkir' di luar negeri.
Skema insentif yang super menarik ini dirancang untuk membuat para pemilik dana lebih untung menyimpan dolarnya di dalam negeri ketimbang di negara lain.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa rencana strategis ini diproyeksikan siap dijalankan dalam waktu sekitar satu bulan ke depan.
"Rencananya cukup bagus sekali, jadi kemungkinan bisa dijalankan dalam waktu mungkin satu bulan ke depan," ungkap Purbaya usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2025).
Bukan Paksaan, tapi 'Insentif Cuan'
Purbaya menegaskan bahwa pendekatan yang akan diambil adalah sepenuhnya berbasis pasar (market-based).
Tidak akan ada paksaan, melainkan tawaran 'cuan' yang lebih menggiurkan sehingga para pemilik dolar secara sukarela memilih memindahkan dananya ke Indonesia.
"Ini betul-betul market-based, bukan memaksa orang itu, tapi akan memberikan... kira-kira akan ada insentif di mana orang Indonesia lebih suka naruh uang dolar di sini dibanding di luar," jelasnya.
Inisiatif ini dirancang untuk membalikkan tren di mana banyak WNI rutin mengirimkan dolarnya ke luar negeri setiap bulan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
Dengan adanya insentif baru, pemerintah berharap bisa menahan arus keluar tersebut.
"Kita akan menjaga itu dengan memberikan insentif yang menarik, sehingga mereka nggak usah capek-capek kirim dolarnya ke luar," tambahnya.
Menurut Purbaya, jika skema ini berhasil, dampaknya akan sangat positif bagi perekonomian nasional.
Pasokan dolar di dalam negeri akan melimpah, memperkuat cadangan devisa, dan menstabilkan nilai tukar Rupiah.
"Kalau kita bisa jaga masuk ke sini, market nggak keluar, cadangan devisa kita akan lebih besar lagi dan perbankan kita punya suplai dolar lebih banyak lagi," paparnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar