-
Pasar keuangan global menguat, dengan Wall Street mencetak rekor baru, didorong oleh kenaikan saham teknologi seperti Nvidia dan Oracle, serta keputusan The Fed yang memangkas suku bunga.
-
Bursa saham Asia juga kompak menguat, meskipun investor mencermati kebijakan Presiden AS Donald Trump, sementara bursa Jepang menguat setelah Bank of Japan (BOJ) mengumumkan penjualan ETF.
-
IHSG berpotensi mengalami technical rebound setelah ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya, dengan level support di 7950-8000 dan beberapa saham menarik untuk dicermati, seperti BUMI dan WIRG.
Suara.com - Pasar keuangan global menunjukkan kinerja positif pada awal pekan, dengan Wall Street mencatat rekor tertinggi dan bursa saham Asia kompak menguat.
Kenaikan ini didorong oleh sejumlah sentimen, terutama dari sektor teknologi dan keputusan bank sentral.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,14% pada perdagangan sebelumnya, disertai dengan aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing sebesar Rp147 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain AMMN, BBCA, BBNI, BRMS, dan BREN.
Pada perdagangan Senin (22/9/2025) lalu, tiga indeks utama Wall Street menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high). Indeks S&P 500 naik 0,44%, Nasdaq Composite menguat 0,70%, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,14%.
Lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh saham Nvidia yang melesat 3,9% setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana investasi senilai US$100 miliar di OpenAI untuk membangun pusat data.
Kemitraan ini meningkatkan optimisme investor terhadap masa depan kecerdasan buatan (AI).
Selain Nvidia, saham Oracle juga melonjak 6% menyusul pengumuman pergantian kepemimpinan. Sepanjang bulan ini, saham Oracle telah melonjak sekitar 45%.
Saham Apple juga turut naik 4% didorong optimisme atas penjualan iPhone terbaru. Namun, potensi government shutdown di AS menjadi faktor penahan kenaikan.
Baca Juga: IHSG Ditutup Tembus Level 8.025 Setelah Prabowo Reshuffle Kabinet
Pasar juga mencerna keputusan The Fed yang memangkas suku bunga pekan lalu dan kini menanti data inflasi, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi personal (PCE), yang menjadi indikator favorit The Fed.
Bursa saham di Asia juga mengawali pekan dengan positif, meskipun sentimen pasar tertahan oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Pemerintahan Trump menyatakan akan mewajibkan perusahaan membayar biaya USD100 ribu per tahun untuk setiap visa kerja baru H-1B, yang menjadi sorotan investor, terutama di India.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,99% dan Topix menguat 0,49%, seiring meredanya kekhawatiran setelah Bank of Japan (BOJ) mengumumkan akan menjual kepemilikan exchange-traded funds (ETF) sebagai bagian dari upaya mengakhiri stimulus moneter.
Sementara itu, indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,68%, ASX 200 Australia bertambah 0,43%, dan Shanghai Composite tumbuh 0,22%. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong dan STI Singapura menunjukkan pelemahan.
Berdasarkan analisis teknikal, IHSG hari ini berpotensi mengalami technical rebound. Level support IHSG diperkirakan berada di kisaran 7950-8000, sementara level resistance di 8080-8120.
Berita Terkait
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Senin Pagi, Cek Saham yang Melonjak
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Daftar Jalan Tol Kena Diskon Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2026
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman