- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini, Dadan Hindayana, ternyata adalah seorang ahli serangga atau entomolog, bukan ahli gizi.
- Penunjukan Dadan Hindayana memicu sorotan publik di tengah kasus keracunan dan temuan belatung pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Dadan Hindayana dilantik oleh Presiden Jokowi pada 19 Agustus 2024 sebagai Kepala BGN pertama.
Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto kini berada di bawah sorotan tajam. Setelah serangkaian kasus keracunan massal, publik kembali dikejutkan dengan penemuan belatung di salah satu menu makanan siswa.
Di tengah polemik ini, pertanyaan besar muncul tentang sosok yang memimpin Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, seorang ahli serangga atau entomologis.
Fakta ini memicu keheranan dan perdebatan di masyarakat. Mengapa seorang pakar yang berfokus pada ilmu serangga ditunjuk untuk mengawal program gizi nasional yang sangat vital?
Profil Dadan Hindayana menunjukkan bahwa ia bukanlah seorang ahli gizi. Ia adalah seorang Profesor Doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan spesialisasi pada ilmu serangga. Latar belakang pendidikannya murni di bidang entomologi, dari S1 di IPB hingga S2 dan S3 di universitas-universitas ternama di Jerman.
Sebagai akademisi, Dadan dikenal aktif mengajar dan meneliti tentang serangga, bahkan salah satu publikasi ilmiahnya menyoroti peran serangga di area reklamasi tambang batu bara. Jauh dari dunia nutrisi, rekam jejaknya sangat kental dengan dunia serangga.
Dadan Hindayana dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024 sebagai Kepala BGN, sebuah lembaga yang baru dibentuk. Ia mendapat mandat besar untuk mengawal program-program strategis di bidang pangan dan gizi, termasuk MBG.
Namun, di bawah kepemimpinannya, program ini menghadapi serangkaian masalah. Penemuan belatung pada makanan menjadi pukulan terbaru yang menguatkan kekhawatiran publik. Insiden ini, secara ironis, justru membawa keahlian Dadan sebagai ahli serangga ke permukaan, memicu pertanyaan tentang relevansi latar belakangnya dengan tugas yang ia emban.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR