Bisnis / Keuangan
Minggu, 05 Oktober 2025 | 12:59 WIB
Ilustrasi Aliran Modal Asing Keluar. (Freepik)
Baca 10 detik
  • BI mencatat dana asing keluar Rp9,76 triliun pada 29 September–2 Oktober 2025.
  • Arus keluar terbesar terjadi di pasar saham Rp3,31 triliun dan SBN Rp9,16 triliun.
  • Rupiah ditutup Rp16.610 per dolar AS, sementara yield SBN dan CDS menurun.

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat masih ada aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia selama sepekan.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan aliran modal asing yang kabur dari pasar keuangan domestik senilai Rp 9,76 triliun pada pekan pertama Oktober 2025. Hal itu terjadi dalam periode transaksi 29 September hingga 2 Oktober.

"Berdasarkan data transaksi 29 September – 2 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,76 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp3,31 triliun di pasar saham dan Rp9,16 triliun di pasar SBN, serta beli neto sebesar Rp2,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Selain itu, dari awal 2025 hingga 2 Oktober 2025, tercatat aliran keluar bersih dana asing di pasar saham mencapai Rp 53,43 triliun dan di SRBI sebesar Rp 128,40 triliun. Sementara itu, aliran masuk bersih modal asing di pasar SBN mencapai Rp 24,39 triliun.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," katanya.

Sementara itu, Credit Default Swaps (CDS) tenor 5 tahun turun ke 78,87 bps basis poin per Kamis (2/10), dari sebelumnya 83,04 bps basis poin per Jumat (26/9).

Di pasar obligasi, per Jumat (3/10) pagi, yield SBN tenor 10 tahun turun ke 6,30 persen dari sebelumnya 6,32 persen pada akhir perdagangan Kamis (2/10).

Kemudian, imbal hasil surat utang yang dikeluarkan pemerintah AS atau US Treasury dengan tenor 10 tahun turun ke level 4,08 persen per Kamis, 2 Oktober 2025.

Nilai tukar rupiah pada Kamis (2/10) ditutup di Rp 16.580 per dolar AS. Kemudian melemah tipis pada Jumat (3/10) ke Rp 16.610 per dolar AS.

Baca Juga: Dikabarkan Sudah Memberi Surat ke Prabowo di Hambalang, Ini Dampaknya jika Sri Mulyani Mundur

Load More