-
Harga emas Antam naik Rp 34.000 menjadi Rp 2.284.000 per gram Selasa
-
Harga buyback emas Antam turut melonjak Rp 34.000 hari ini
-
Emas global capai rekor baru dipicu The Fed dan ketidakpastian politik
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 7 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.284.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu kembali melonjak tinggi Rp 34.000 dibandingkan hari Senin, 6 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.132.000 per gram.
Harga buyback itu juga ikut melompat tinggi Rp 34.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.192.000
- Emas 1 Gram Rp 2.284.000
- Emas 2 gram Rp 4.508.000
- Emas 3 gram Rp 6.737.000
- Emas 5 gram Rp 11.195.000
- Emas 10 gram Rp 22.335.000
- Emas 25 gram Rp 54.712.000
- Emas 50 gram Rp 111.345.000
- Emas 100 gram Rp 222.612.000
- Emas 250 gram Rp 556.265.000
- Emas 500 gram Rp 1.112.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.224.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Mulai Pecah Rekor
Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu AS.
Logam mulia itu menembus level di atas USD 3.900 per ons, didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) bulan ini serta meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik di Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jepang.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 1,8% menjadi USD 3.956,19 per ons pada pukul 02.41 siang waktu setempat, setelah sempat menyentuh level tertinggi USD 3.969,91 di awal sesi.
Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,7 persen menjadi USD 3.976,3 per ons.
Analis Marex, Edward Meir, menjelaskan bahwa sejumlah faktor global tengah memperkuat reli harga emas kali ini.
"Perkembangan politik di Prancis, meningkatnya imbal hasil Jepang di tengah kekhawatiran inflasi, serta penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung, semuanya berkontribusi terhadap lonjakan harga emas," kata Meir.
Krisis politik di Prancis semakin dalam setelah Perdana Menteri baru, Sebastien Lecornu, dan pemerintahannya mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah menjabat.
Sementara itu, di AS, penutupan pemerintahan federal telah memasuki hari keenam, dan Gedung Putih memperingatkan kemungkinan PHK massal bagi pekerja federal jika kebuntuan anggaran tak segera diselesaikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
MUI Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, DJP Kemenkeu: Nanti Coba Kami Tabayyun
-
Ekspor Kakao Indonesia Terancam Turun Akibat Ulah Donald Trump
-
Kembang-Kempis Industri Kakao Indonesia, Puluhan Pabrik Coklat Tutup
-
Bukan Sekali Dua Kali, PT Luckione Nekat Impor 8 Kontainer Zinc Powder Terkontaminasi Cesium-137
-
SMBC Indonesia Punya Ambisi Gunakan AI, Gimana Data Nasabah?
-
MMS Land Cari Peruntungan di Labuan Bajo Lewat Hotel Mewah
-
Penerimaan Pajak Lesu, Tapi Bosnya Bilang Sinyal Manis bagi Ekonomi Rakyat!
-
Produksi Belum Cukup, Kebutuhan Kilang Minyak dan BBM RI Masih Dipenuhi Impor
-
Pemerintah Pasang Gerbang Pemantau Radiasi untuk Cegat Barang Terkontaminasi Cs-137
-
AKR-BP dan Vivo Sudah Telan BBM Pertamina, Kapan Giliran Shell?