- Bank Dunia menyebut BUMN di Tanah Air cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah.
- Hal itu terungkap dari laporan terbaru Bank Dunia.
- Laporan tersebut secara implisit menyarankan perlunya reformasi besar-besaran.
Suara.com - Bank Dunia (World Bank) memberikan sorotan tajam terhadap dominasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Dalam laporan terbarunya, East Asia and the Pacific Economic Update edisi Oktober 2025, Bank Dunia menyebut BUMN di Tanah Air cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan swasta yang bergerak di sektor manufaktur yang sama.
Kritik ini menggarisbawahi tantangan besar bagi pemerintahan dalam meningkatkan daya saing ekonomi secara keseluruhan.
"Di Indonesia, BUMN cenderung menunjukkan produktivitas yang lebih rendah daripada perusahaan swasta di sektor manufaktur yang sama," tulis laporan tersebut.
Laporan tersebut secara implisit menyarankan perlunya reformasi besar-besaran. Menurut Bank Dunia, langkah-langkah seperti membuka perdagangan, memperluas kompetisi, dan mengurangi dominasi BUMN serta perusahaan yang terafiliasi dengan pemerintah akan sangat krusial bagi daya saing dan ketahanan ekonomi Indonesia.
Bank Dunia menyoroti bahwa peningkatan produktivitas lapangan kerja sangat vital bagi sebagian besar perekonomian di Asia Timur dan Pasifik. Produktivitas tenaga kerja di kawasan ini masih relatif rendah, bahkan di bawah rata-rata global (kecuali China dan Malaysia).
Masalah produktivitas ini semakin diperparah oleh pergeseran pola ketenagakerjaan. Bank Dunia mencatat adanya anomali dalam transformasi ekonomi dimana lapangan kerja justru bergeser dari pertanian (yang berproduktivitas rendah) bukan menuju industri berproduktivitas tinggi, melainkan ke pekerjaan berproduktivitas rendah di sektor jasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
GIAA Dapat Modal Rp 30,5 Triliun dari Danantara, Citilink Dapat Jatah Terbesar
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Diprediksi Masih Terus Meroket dalam Waktu Dekat
-
Promo Superindo: Hari Ini Terakhir, Ada Mami Poko DIapers Diskon Hingga 40 Persen
-
Rupiah Masih Meriang Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.617
-
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
-
Tambahan Kepemilikan Saham 12 persen PT Freeport, Bahlil: Saya Nyatakan Final!
-
IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 8.200, Hari Ini Masih Tren Bullish
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Cek Deretan Harganya Hari Ini
-
Arus Modal Asing Banyak yang Kabur, Investasi Indonesia Kalah dari Korea