Bisnis / Makro
Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:19 WIB
Suasana aktivitas perdagangan di Pasar Senen, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Inflasi Indonesia kembali naik menjadi 0,21% MoM, mendorong laju tahunan (YoY) mencapai 2,65% (tertinggi sejak Mei 2024), namun inflasi inti melambat menjadi 1,37% YoY, mengindikasikan daya beli masyarakat masih lesu.

  • Sektor consumer staples mencatat kinerja cemerlang (+4,2% MoM) di pasar saham, dipimpin oleh reli saham rokok (HMSP dan GGRM melonjak 55%-68%).

  • Harga minyak dunia anjlok 6% MoM, dan tekanan harga pangan (seperti ayam broiler) mulai mereda.

Namun, perusahaan juga mencatat adanya perlambatan permintaan ekspor dari Vietnam dan Tiongkok, mengindikasikan tantangan pertumbuhan di pasar luar negeri.

Sementara itu, CMRY (Cimory) terus mempertahankan momentum kuatnya, didukung oleh permintaan produk olahan susu yang solid dan perluasan jaringan distribusi.

Di sisi lain, sektor ritel tertinggal di belakang sektor konsumsi, sebagian besar disebabkan oleh pelemahan saham MAPA (Mitra Adiperkasa). 

Meskipun permintaan domestik masih terasa lesu, analis pasar tetap optimis terhadap prospek sektor konsumsi ke depan.

Diperkirakan akan ada peningkatan tipis dalam belanja rumah tangga yang didukung oleh stimulus fiskal pemerintah dan faktor musiman akhir tahun.

Untuk mengantisipasi kenaikan spending menjelang akhir tahun, para pelaku pasar merekomendasikan beberapa saham unggulan (top picks).

Di sektor barang konsumsi, pilihan utama jatuh pada UNVR (Unilever Indonesia) dan CMRY (Cimory). Sementara di sektor ritel, saham MAPI (Mitra Adiperkasa) dianggap memiliki potensi rebound dan menjadi pilihan teratas.

Load More