Bisnis / Keuangan
Selasa, 21 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Superbank mengumumkan laporan keuangan yang solid di Q3 2025. [Dok Superbank]
Baca 10 detik
  • Superbank, yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel dan KakaoBank, membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp80,9 miliar.
  • Supebank sudah memiliki 5 juta nasabah sejak peluncuran aplikasi digitalnya pada Juni 2024.
  • Hingga Kuartal III 2025, total penyaluran kredit mencapai Rp9,04 triliun, tumbuh 84 persen YoY. 

Suara.com - PT Super Bank Indonesia (Superbank), pada Selasa (21/10/2025) mengumumkan mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada Kuartal III 2025.

Bank dengan layanan digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel dan KakaoBank itu membukukan laba sebelum pajak (Profit Before Tax atau PBT) sebesar Rp80,9 miliar, seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 176 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp1,1 triliun.

“Kinerja kuat hingga kuartal ketiga menunjukkan fundamental bisnis digital Superbank yang semakin kokoh. Didukung oleh integrasi layanan dengan Grab dan OVO yang tumbuh pesat," kata Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan di Jakarta.

Tigor menerangkan, kini Supebank sudah memiliki 5 juta nasabah sejak peluncuran aplikasi digitalnya pada Juni 2024. Rata-rata jumlah transaksi harian terus meningkat, tumbuh lebih dari 40 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh produk inovatif seperti OVO Nabung by Superbank, yang turut mencerminkan meningkatnya adopsi layanan digital serta keaktifan nasabah dalam bertransaksi, termasuk di dalam ekosistem Grab dan OVO.

Hingga Kuartal III 2025, total penyaluran kredit mencapai Rp9,04 triliun, tumbuh 84 persen YoY, seiring perluasan akses pembiayaan di segmen ritel dan produktif.

Pertumbuhan ini mendorong total aset meningkat menjadi Rp16,5 triliun atau naik 70 persen YoY. Kinerja pendanaan juga mencatat tren positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 203 persen YoY menjadi Rp9,8 triliun,

Superbank juga terus menjaga kinerja yang sehat dengan manajemen risiko yang disiplin dan efisiensi operasional yang meningkat.

Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di tingkat 92 persen, sementara Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 10,64 persen, sementara Cost to Income Ratio (CIR) turun tajam menjadi 70,14 persen dari 149,65 persen tahun lalu.

Baca Juga: Perluas Akses Pendanaan Berkualitas bagi Masyarakat, AdaKami dan Superbank Jalin Kolaborasi Super

Sementara itu, kualitas aset tetap terjaga dengan NPL Gross di 2,83 persen dan NPL Net di 1,21 persen, menegaskan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan pengelolaan risiko.

Load More