Bisnis / Makro
Senin, 27 Oktober 2025 | 14:23 WIB
ARSIP [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • MSCI konsultasi metodologi free-float Indonesia yang lebih ketat.

  • Perubahan berpotensi turunkan bobot di indeks dan picu outflow.

  • Emiten CUAN, ICBP, KLBF, INDF berisiko tertinggi terdepak dari MSCI.

CUAN
ICBP
KLBF
INDF

Risiko ini muncul karena emiten-emiten tersebut memiliki kepemilikan publik yang kecil dan sebagian besar sahamnya dipegang oleh grup atau korporasi.

Dalam hitungan baru MSCI, kepemilikan grup/korporasi ini akan dikategorikan sebagai non-free-float, secara drastis mengurangi bobot efektif mereka dalam indeks.

Konsultasi ini masih terbuka bagi masukan dari pelaku pasar hingga 31 Desember 2025. Pengumuman hasil final akan disampaikan paling lambat pada 30 Januari 2026.

Jika aturan baru disetujui, implementasi untuk konstituen Indeks Pasar Investasi (IMI constituents) saat ini akan dilakukan pada Review Mei 2026.

Namun, untuk konstituen baru (non-IMI constituents) yang baru masuk MSCI, aturan baru akan diterapkan efektif segera setelah keputusan final keluar, sebagai upaya untuk menghindari potensi reverse turnover (dana masuk lalu keluar lagi).

Investor dan manajemen emiten kini harus cermat memantau proses konsultasi ini untuk menyiapkan strategi mitigasi risiko.

Load More