-
MSCI konsultasi metodologi free-float Indonesia yang lebih ketat.
-
Perubahan berpotensi turunkan bobot di indeks dan picu outflow.
-
Emiten CUAN, ICBP, KLBF, INDF berisiko tertinggi terdepak dari MSCI.
Suara.com - MSCI, penyedia indeks global yang memiliki pengaruh besar terhadap aliran dana asing (foreign flow) di seluruh dunia, kini sedang melakukan tinjauan mendalam yang secara spesifik menargetkan pasar modal Indonesia.
Tinjauan ini berupa konsultasi mengenai metodologi penghitungan free-float (saham yang bebas diperdagangkan) bagi konstituen perusahaan Indonesia.
Perubahan ini, jika diimplementasikan, berpotensi signifikan mengubah bobot saham Indonesia di indeks MSCI dan memicu pergerakan modal asing.
Ancaman Penurunan Bobot dan Potensi Outflow
Mengapa langkah MSCI ini menjadi perhatian serius bagi pelaku pasar domestik? Bobot saham suatu negara di indeks MSCI adalah penentu utama seberapa besar dana investasi pasif dari investor global akan masuk.
Jika free-float saham perusahaan Indonesia dihitung menjadi lebih kecil—sesuai proposal MSCI—maka secara matematis, bobot Indonesia dalam indeks akan turun.
Penurunan bobot ini berpotensi memicu outflow atau keluarnya dana asing dari pasar saham domestik.
Saat ini, MSCI mengusulkan formulasi perhitungan free-float yang jauh lebih ketat, yaitu mengambil angka yang lebih rendah dari dua opsi berikut:
- Data Resmi Perusahaan: Free-float dihitung menggunakan data kepemilikan publik yang diungkapkan dalam laporan resmi, filing, dan rilis pers perusahaan.
- Estimasi KSEI (Lembaga Kliring): Free-float diperkirakan dari data KSEI dengan mengklasifikasikan kepemilikan tertentu sebagai non-free-float (tidak bebas diperdagangkan), seperti semua Scrip Shares (saham dalam bentuk fisik) dan kepemilikan yang terdaftar di bawah kategori Korporasi (Corporates) dan Lain-lain (Others).
Inti dari usulan ini jelas: lebih banyak saham akan dianggap tidak bebas diperdagangkan karena kepemilikan yang terkonsentrasi di tangan grup atau korporasi akan dikecualikan. Hal ini akan menyebabkan free-float Indonesia secara agregat cenderung turun.
Baca Juga: BEI Ungkap 13 Perusahaan Siap-siap IPO, Lima Perseroan Miliki Aset Jumbo
Selain perubahan metodologi free-float, MSCI juga mengumumkan aturan pembulatan baru yang akan berlaku mulai review Mei 2026.
Selama ini, banyak saham Indonesia diuntungkan oleh aturan pembulatan ke atas, yang secara artifisial meningkatkan bobot dan menarik flow masuk lebih besar.
Dampak tambahan dari aturan ini adalah hilangnya "keuntungan" pembulatan ke atas yang sebelumnya dinikmati banyak emiten, menambah tekanan pada bobot indeks.
Empat Emiten Raksasa Berisiko Tinggi Didepak
Dengan metodologi baru yang berpotensi menyebabkan free-float Indonesia turun signifikan, beberapa saham unggulan di Indonesia terancam dikeluarkan dari MSCI Index. Hal ini menjadi risiko terbesar karena dapat memicu penjualan besar-besaran oleh dana indeks asing.
Menurut analisis BNI Sekuritas, beberapa emiten berada dalam urutan risiko tertinggi untuk terdepak dari MSCI Index:
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan