Ilustrasi Dolar AS. (Freepik)
Baca 10 detik
- Nilai tukar rupiah pagi ini menguat tipis ke level Rp16.620 per dolar AS, naik dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.621.
- Penguatan rupiah dipengaruhi faktor global seperti pelemahan inflasi AS dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
- Dari dalam negeri, pasar mencermati potensi perlambatan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 yang diproyeksikan tumbuh 4,9 persen
Lalu, ada laporan indeks harga konsumen (CPI) AS yang dirilis pada Jumat minggu lalu lebih rendah dari perkiraan.
Perkembangan ini memperkuat taruhan untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Selain itu, dari sisi domestik, pelaku pasar mencermati prospek ekonomi Indonesia yang diproyeksikan tumbuh lebih lambat pada kuartal III-2025.
Sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 hanya mencapai 4,9 persen secara tahunan (year-on-year), melambat dibandingkan kuartal II/2025 yang tumbuh 5,12 persen.
Komentar
Berita Terkait
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen