-
Laba bersih Bank Syariah Indonesia naik 9,04 persen menjadi Rp 5,57 triliun.
-
Total pembiayaan tumbuh 12,65 persen mencapai Rp 300,85 triliun.
-
Bisnis emas BSI melesat 72,82 persen, pembiayaan emas mencapai Rp 18,76 triliun.
Suara.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan laba bersih hingga 30 September 2025 sebesar Rp 5,57 triliun. Raihan itu naik 9,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan knerja solid BSI pada kuartal III-2025 tidak lepas dari dukungan kuat Pemerintah RI melalui berbagai kebijakan ekonomi dan program stimulusnya. Program tersebut memperkuat peran BSI dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tahun 2025 BSI fokus terus menumbuhkan dana murah khususnya Tabungan dari unique sharia proposition yakni Tabungan haji dan Tabungan bisnis dengan pertumbuhan masing-masing 19 persen dan 55 persen," ujarnya dalam rapat virtual, Rabu (29/10/2025).
Dari sisi pembiayaan, BSI pada kuartal-III membukukan Rp 300,85 triliun, naik 12,65 persen secara tahunan .
Mayoritas pembiayaan dikontribusi segmen Ritel UMKM dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp 217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42 persen disusul segmen Wholesale sebesar Rp 82,89 triliun atau mengomposisi 27,58 persen.
Sejak peluncuran layanan bulion oleh pemerintah 26 Februari 2025, bisnis emas BSI tumbuh melesat 72,82 persen secara tahunan mencapai Rp 18,76 triliun yang terdiri atas Cicil Emas Rp 10,32 triliun tumbuh 106,36 persen secara tahunan, dan Gadai Emas Rp8,44 triliun tumbuh 44,19 persen secara tahunan.
Selain pembiayaan emas, BSI juga mencatatkan pertumbuhan Tabungan E-mas dengan saldo kelolaan 1,15 ton, penjualan 1,69 ton dan CIF rekening emas mencapai 200 ribu.
Melesatnya pembiayaan emas juga mendorong pembiayaan Konsumer BSI naik 15,02 persen dengan outstanding Rp 167,62 triliun.
Adapun sektor-sektor produktif yang menopang pembiayaan wholesale BSI yakni pada sektor Telekomunikasi, Agrobisnis, dan Transportasi.
Baca Juga: Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
"Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi NPF Gross 1,86 persen membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
-
Genjot Pemanfaatan EBT, RI Targetkan 60 Persen Listrik dari Sumber Terbarukan
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Dicoret dari PSN, PIK 2 Buka Suara Soal Nasib Proyek Tropical Coastland
-
Mahasiswa UNP Antusias Kembangkan Skill melalui Digistar Telkom
-
Anak Menkeu Purbaya Sarankan Investasi Bitcoin untuk Hadapi Krisis Ekonomi 2027: Apa Kelebihannya?
-
IHSG Berbalik Arah Menguat, Saham-saham Pertambangan dan Perbankan Jadi Pendorong
-
Perpres Baru Perdagangan Karbon: Potensi Ekonomi Hijau Bagi Pemerintah Daerah!