- Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menteri terkait untuk mencari skema penyelesaian terbaik bagi utang Kereta Cepat Whoosh yang mencapai Rp116 triliun
- Pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjamin bahwa APBN tidak akan dipakai untuk membayar utang proyek, karena merupakan beban BUMN terkait
- Tim dari Danantara terus melakukan negosiasi intensif dengan pihak China untuk merestrukturisasi utang, mencakup perpanjangan jangka waktu, suku bunga, dan mata uang pinjaman
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto secara khusus memerintahkan jajaran menterinya untuk segera mencari skema terbaik guna menyelesaikan tumpukan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh yang telah mencapai angka fantastis Rp116 triliun. Perintah tegas ini menjadi sinyal bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi beban finansial dari salah satu proyek strategis nasional tersebut.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengonfirmasi arahan Presiden tersebut usai rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Rabu (29/10) malam. Menurutnya, Prabowo meminta para pembantunya menghitung ulang seluruh detail angka dan menyusun berbagai skenario penyelesaian utang yang paling menguntungkan bagi negara.
"Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario-skenario, skema yang terbaik," ungkap Prasetyo Hadi di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Rapat penting itu dihadiri oleh sejumlah menteri kunci, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Kemarin di dalam ratas (masalah Whoosh, red.) itu bagian dari salah satu yang dibicarakan. Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran," tambah Prasetyo sebagaimana dilansir Antara.
Di tengah sorotan tajam publik, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan digunakan untuk menalangi utang Whoosh.
Purbaya menjelaskan bahwa beban tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab korporasi, yakni BUMN yang terlibat dalam proyek tersebut, bukan beban negara.
Sementara itu, proses negosiasi dengan pihak China terus berjalan alot. COD Danantara, yang juga Kepala Badan Pengaturan BUMN, Dony Oskaria, menyatakan bahwa timnya akan kembali terbang ke China untuk merundingkan restrukturisasi utang dengan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Terus kita bernegosiasi, kami akan berangkat lagi (ke China) untuk bernegosiasi mengenai term dan pinjamannya. Ini menjadi poin negosiasi berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, dan kemudian ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan dengan mereka," jelas Dony pada 23 Oktober 2025.
Baca Juga: Geger Skandal Whoosh, Akademisi Sebut Jokowi, Luhut, Erick Thohir dan 2 Menteri Layak Diperiksa
Berita Terkait
- 
            
              Geger Skandal Whoosh, Akademisi Sebut Jokowi, Luhut, Erick Thohir dan 2 Menteri Layak Diperiksa
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              4 Fakta Mengejutkan di Balik Batalnya Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari DPR
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Waspada Banjir Jakarta! BMKG Peringatkan Hujan Petir Siang Ini, Jakbar dan Jaksel Siaga
- 
            
              Geger Skandal Whoosh, Akademisi Sebut Jokowi, Luhut, Erick Thohir dan 2 Menteri Layak Diperiksa
- 
            
              Diperiksa 7 Jam, HP Laptop Disita, Ini Kasus yang Menyeret Nama Wakil Wali Kota Bandung Erwin
- 
            
              Geger Dugaan Korupsi Pemkot Bandung, Wawali Erwin Terancam Dicekal, Ini Kata Kajari
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi