- Laba bersih SMBC Indonesia turun 23,85% YoY menjadi Rp 1,74 triliun akibat naiknya beban operasional dan kerugian penurunan nilai aset.
- Pendapatan operasional tumbuh 11% YoY menjadi Rp 13,8 triliun, didukung kontribusi dari Grup OTO pascaakuisisi.
- Kredit di berbagai segmen, termasuk Joint Finance dan korporasi, tumbuh signifikan, dengan fokus pada manajemen risiko dan pertumbuhan berkelanjutan
Suara.com - PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) mencatat penurunan laba selama sembilan bulan.
Adapun, perusahaan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp 1,74 triliun per akhir September 2025.
Capaian ini menurun 23,85 persen secara tahunan (YoY), dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,29 triliun.
Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar mengatakan, SMBC Indonesia menjaga kinerja yang solid sepanjang periode tersebut dengan merespons dinamika pasar.
Salah satunya, pergeseran kebijakan moneter secara cepat dan efektif.
"Kami berupaya menciptakan dampak berkelanjutan dengan mendukung kemajuan ekonomi Indonesia, mendorong kesejahteraan nasabah, dan memberdayakan komunitas menuju pertumbuhan berkelanjutan. Seluruh upaya ini kami lakukan berlandaskan pola pikir adaptif serta komitmen terhadap pertumbuhan yang bermakna," bebernya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Adapun beban operasional lainnya naik 20,58 persen YoY menjadi Rp 9,47 triliun.
Ini meningkat dibanding kuartal III 2024 yang sebesar Rp 7,85 triliun.
Selain itu, SMBC Indonesia mencatat kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) naik 45,02 persen YoY, menjadi Rp 3,99 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,75 triliun.
Baca Juga: Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
Kemudian, SMBC Indonesia dicatat membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 13,8 triliun, meningkat 11 persen YoY.
Selain itu, laporan keuangan konsolidasi SMBC Indonesia periode Januari–September 2025 sudah memperhitungkan kinerja keuangan PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF), atau Grup OTO.
Keduanya resmi menjadi bagian dari SMBC Indonesia setelah penyelesaian akuisisi pada akhir Maret 2024.
Sementara itu, kredit di segmen retail juga menunjukkan pertumbuhan, seperti Joint Finance (34 persen yoy), Jenius di luar Digital Mikro (8 persen yoy), dan Mikro (7 persen yoy).
Kolaborasi Perseroan dengan Grup OTO turut mendorong peningkatan penyaluran di segmen Joint Finance.
Di segmen lain, kredit korporasi dan komersial meningkat 10 persen yoy, sementara piutang pembiayaan Grup OTO naik 11 persen yoy.
Berita Terkait
-
Sahamnya Terbang 500 Persen, Laba Bersih Emiten Grup Salim DCII Tumbuh 83,4 Persen
-
IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15.1% di Akhir Triwulan III 2025
-
Kinerja Mentan Amran Terbaik Nomor 2 Berdasarkan Survei SPIN, Swasembada Pangan di Depan Mata
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
Kredit Bank Mandiri Tumbuh 10,4 Persen hingga Agustus
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun
-
Klaim Asuransi Kerusuhan Tembus Rp150 Miliar
-
Akhiri Ketergantungan Impor, Anak Muda RI Ciptakan BBM Dengan Klaim RON 98
-
Harga CPO Naik Tipis November 2025, Didorong Ekspektasi B50 dan Permintaan Global
-
Raih Laba Bersih Rp 41,1 Miliar, COIN Bukukan Pendapatan Naik Hingga 19 Kali Lipat
-
Terungkap! Dua Modus Penipuan di Industri Keuangan Ini Sering Terjadi di Indonesia