Bisnis / Keuangan
Kamis, 06 November 2025 | 09:49 WIB
Ilustrasi pertukaran nilai mata uang asing terhadap rupiah. [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Rupiah dibuka menguat 0,19 persen ke level Rp16.685 per Dolar AS pada 5 November 2025.

  • Penguatan Rupiah dipengaruhi faktor global, terutama kebijakan suku bunga The Fed, dan faktor domestik berupa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid.

  • Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen year-on-year pada triwulan III 2025, menunjukkan stabilitas fundamental ekonomi nasional

Suara.com - Nilai tukar Rupiah dibuka menguat pada pagi hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah di pasar Kamis (5/11/2025) dibuka di level Rp 16.685 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini membuat Rupiah bangkit 0,19 persen dibanding penutupan pada Selasa yang berada di level Rp 16.711 per Dolar AS.

Beberapa juga terjadi pada mata uang Asia yang bergerak bervariasi terhadap Dolar.

Adapun Yen Jepang menguat 0,19 persen, Baht Thailand menguat 0,07 persen. Disusul Ringgit Malaysia menghijau 0,16 persen.

Diikuti Dolar Taiwan 0,02 persen dan Dolar Singapura 0,1 persen.

Ilustrasi Won Korea. [Pixabay]

Di sisi lain, Won Korea malah melemah terhadap Dolar dengan 0,29 persen, Peso Filipina 0,01 persen, Dolar Hong Kong 0,01 persen.

Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan penguatan rupiah disebabkan dua faktor dari global dan domestik.

Salah satunya, faktor global mengenai Dolar AS terus menguat sejak pekan lalu, setelah The Fed mengatakan pemotongan suku bunga Desember belum pasti.

Baca Juga: Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed

"Meskipun bank sentral memang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober, langkah tersebut telah diperhitungkan secara luas, dan tidak banyak menghambat penguatan dolar," katanya.

Sementara itu, para pedagang memperkirakan peluang sebesar 69,8 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, dan peluang sebesar 30,25 persen untuk mempertahankan suku bunga, menurut CME Fedwatch.

Sedangkan dari domestik dipengaruhi oleh sentimen pertumbujan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2025 bila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2024 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,04 persen.

Bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2025 tumbuh sebesar 1,43 persen.

Secara year-on-year, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen sepanjang periode Januari sampai September 2025.

"Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto pada triwulan III tahun 2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 6.060 triliun, kemudian atas dasar harga konstan Rp 3.444,8 triliun sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2025 bila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2024 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,04 persen," jelasnya.

Load More