-
Rupiah melemah 0,05 persen di Rp 16.590 per dolar AS Jumat pagi.
-
Pelemahan rupiah didorong ketegangan perdagangan AS dan China.
-
Realisasi investasi RI Kuartal III tahun 2025 capai Rp 491,4 triliun.
Suara.com - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Jumat (17/10/2025) pagi. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.05 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.590 per dolar Amerika Serikat (AS).
Mata uang garuda melemah, 0,05 persen dari penutupan sebelumnya yang ada di Rp 16.581 per dolar AS. Hal ini juga diikuti oleh mata uang di Asia.
Sedangkan dalam data Jisdor BI mencatat rupiah ada di level Rp 16.590. Angka ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang menyentuh level Rp16.580 per dolar.
Selain itu, mata uang negara Asia yang juga mayoritas ditutup melemah terhadap dolar AS. Antaran lain won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,55 persen. Disusul, baht Thailand yang ambles 0,53 persen.
Selanjutnya, rupee India dan dolar Taiwan yang sama-sama terkoreksi 0,14 persen. Lalu ada peso Filipina yang ditutup turun 0,1 persen. Berikutnya, yuan China tergelincir 0,03 persen dan dolar Singapura yang turun 0,02 persen. Diikuti, ringgit Malaysia yang melemah tipis 0,009 persen.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi, Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah didorong oleh faktor eksternal dan internal.
Salah satunya, investor tetap waspada terhadap memburuknya ketegangan perdagangan AS-China, karena Trump telah mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan 100 persen pada semua impor dari China mulai bulan depan sebagai tanggapan atas pembatasan Beijing terhadap pengiriman logam tanah jarang.
Dari faktor internal yakni Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi RI pada kuartal III/2025 mencapai Rp 491,4 triliun.
Sementara itu secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2025 mencapai Rp 1.434,3 triliun atau 75,3 persen dari target sebesar Rp1.905,6 triliun.
Baca Juga: Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Sepanjang Juli hingga September 2025, realisasi investasi tersebut tumbuh 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah