Bisnis / Properti
Senin, 10 November 2025 | 19:42 WIB
Pengoperasian kembali Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta setelah direvitaslisasi. [Dok Angkasa Pura Indonesia].
Baca 10 detik
  • Bandara Soetta kini mampu mengakomodasi 96 juta penumpang per tahun.

  • Terminal 1C beroperasi penuh mulai 12 November 2025, dan akan melayani seluruh penerbangan maskapai Citilink.

  • Terminal 1C mengusung desain perpaduan modernitas dan budaya.

Suara.com - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mengumumkan pencapaian strategis signifikan terkait transformasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

Hasil dari tahapan revitalisasi Terminal 1C telah berhasil meningkatkan kapasitas total Bandara Soetta menjadi mampu mengakomodasi sebanyak 96 juta pengguna jasa penerbangan per tahun.

Peningkatan kapasitas ini sejalan dengan pengaktifan kembali Terminal 1C, yang akan mulai beroperasi secara penuh pada 12 November 2025. Kapasitas Terminal 1C sendiri melonjak drastis, dari sebelumnya hanya tiga juta menjadi 10 juta penumpang per tahunnya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Mohammad R Pahlevi, di Tangerang, Senin (10/11/2025), menyampaikan bahwa peningkatan ini sekaligus menjadi salah satu pencapaian penting dalam transformasi bandara yang tengah dijalankan oleh InJourney Airports.

"Pengaktifan Terminal 1C Bandara Soetta berdampak pada meningkatnya kapasitas total Bandara Soekarno-Hatta menjadi mencapai 96 juta penumpang per tahun," ujar Mohammad R Pahlevi, dikutip dari Antara.

Pahlevi menekankan bahwa peningkatan kapasitas yang kini mendekati 100 juta penumpang per tahun ini memperkuat daya saing Bandara Soekarno-Hatta di mata dunia.

Langkah ini menegaskan kesiapan Bandara Soetta dalam mengantisipasi pertumbuhan trafik penerbangan di masa depan dan memperkuat posisinya sebagai salah satu bandara terbesar di dunia.

Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta melayani penumpang melalui Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3, dengan upaya manajemen lalu lintas (traffic management) yang terus dioptimalkan.

Selain pengoperasian penuh Terminal 1C, sebelumnya Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah juga telah dioperasikan setelah melalui proses revitalisasi.

Baca Juga: AHY Ungkap Alasan Bandara Kertajati yang Dibangun Era Jokowi Sepi!

Pengoperasian penuh Terminal 1C turut mendukung program rebalancing (penyeimbangan kembali) dengan melakukan realokasi maskapai dari satu terminal ke terminal lainnya.

Hal ini bertujuan agar trafik penerbangan dapat terdistribusi merata, sehingga fasilitas di setiap terminal dapat berfungsi optimal dalam memberikan kenyamanan maksimal bagi pengguna jasa.

Upaya ini juga menjadi bagian dari manajemen lalu lintas di sisi darat bandara agar kepadatan yang sebelumnya terjadi dapat diatasi.

Terminal 1C hasil revitalisasi menjanjikan journey experience yang jauh lebih baik bagi penumpang. Desain yang diusung memadukan konsep modernitas dan budaya Indonesia, menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan berkarakter.

Elemen khas Terminal 1 yang ikonik, seperti bata merah terakota, lampu gantung, serta ornamen khas, tetap dipertahankan dan dipadukan dengan tata ruang serta teknologi mutakhir.

Dari sisi operasional, Terminal 1C kini mengadopsi konsep pemeriksaan keamanan desentralisasi. Ini berarti titik security check point (SCP) untuk pemeriksaan penumpang dan barang bawaan ke kabin dilakukan di masing-masing gate keberangkatan.

Load More