-
Rupiah dibuka menguat tipis 0,07% ke Rp16.716 per dolar AS, mengikuti penguatan beberapa mata uang Asia lainnya.
-
Pergerakan Rupiah dipengaruhi faktor global, termasuk perbedaan pandangan pejabat The Fed soal suku bunga dan meningkatnya ketegangan Rusia–NATO.
-
Dari dalam negeri, sentimen tertekan oleh target defisit APBN 2026 yang lebih tinggi dari batas aman, memicu kekhawatiran fiskal
Sedangkan dari sisi internal dipengaruhi oleh Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar 2,68 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Akan tetapi, bila mengacupada target kinerja Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029, target defisit tersebut di atas batas aman kisaran2,45 persen hingga 2,53 persen dari PDB pada 2026.
"Bahkan, outlook defisit APBN 2025 sebesar 2,78 persen melebihi batas aman dalam target tersebut yakni sebesar2,53 persen dari PDB," katanya.
Adapun ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 mengatur tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029.
Sebagaimana diketahui, untuk 2026 target defisit APBN yang ditetapkan sebesar Rp 689,1 triliun atau setara 2,68 persen dari PDB ini, meningkat dibandingkan dengan target awal dalam RAPBN 2026 sebesar Rp 638,8 triliun atau setara 2,48 persen PDB.
"Kebijakan fiskal, sektor keuangan dan ekonomi yang proaktif, adaptif dan mampu menggerakkan transformasi ekonomi, pencapaian tersebut diukur dengan indikatorRasio defisit APBN terhadap PDB," bebernya.
Meski demikian, Kementerian Keuangan tidak menjelaskan lebih lanjutdasar penetapan target defisit terhadap PDB dalam batas aman tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak