- Rupiah melemah, 0,27 persen dari penutupan sebelumnya Rp 16.585 per dolar AS.
- Rupiah melemah akibat Amerika menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, setelah Putin enggan menyetujui gencatan senjata dalam perang di Ukraina.
- Sedangkan faktor internal disebabkan oleh arus modal asing yang keluar cukup deras di pasar keuangan.
Suara.com - Nilai tukar rupiah melemah pada penutupan perdagangan Kamis (23/10/2025). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.629 per dolar Amerika Serikat (AS).
Mata uang garuda melemah, 0,27 persen dari penutupan sebelumnya Rp 16.585 per dolar AS. Sedangkan beberapa mata uang asia juga terkoreksi terhadap dolar AS.
Salah satunya adalah Won Korea melemah 0,6 persen terhadap dolar. Won berada di posisi terendah dalam enam bulan terakhir setelah investor menilai prospek ekonomi Korea Selatan masih rapuh.
Sedangkan dolar Hongkong juga melemah 0,01 persen dan peso Filipina juga anjlok 0,18 persen. Namun, ringgit Malaysia dan yuan China masih menguat sebesar 0,03 persen dan 0,04 persen
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah disebabkan faktor internal dan eksternal. Di eksternal disebabkan oleh Amerika yang menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, setelah Vladimir Putin enggan menyetujui gencatan senjata dalam perang di Ukraina.
Sanksi terhadap dua perusahaan minyak besar Rusia itu telah membuat harga minyak naik lebih dari 4 persen.
Selain itu pemerintahan Donald Trump juga sedang mempertimbangkan untuk membatasi ekspor perangkat lunak ke Tiongkok sebagai balasan atas pembatasan ekspor material tanah jarang terbaru yang diberlakukan Beijing.
Sedangkan faktor internal disebabkan oleh arus modal asing yang keluar cukup deras di pasar keuangan.
"Pasar merespon negatif terhadap pernyataan Bank Indonesia bahwa aliran modal asing yang terus keluar dari Indonesia membuat pihaknya terus mengandalkan cadangan devisa. Sebab, tekanan terhadap aliran modal asing itu turut mengganggu stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," jelasnya
Baca Juga: Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
Berita Terkait
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar AS, Sudah Sentuh Level Rp 16.638
-
Rupiah Terkoreksi Lawan Dolar Amerika, Ini Faktornya
-
Rupiah Makin Gagah Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.571
-
Satu Tahun Kinerja Prabowo - Gibran, Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS
-
Rupiah Terkapar Lemah Lawan Dolar AS Jelang Akhir Pekan, Ini Pendorongnya
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
IHSG Ngacir 1,49 Persen, Kabar dari Danantara Beri Sentimen Positif
-
Miris! Dedi Mulyadi Temukan Supir Truk Aqua Sudah Sepuh, Digaji Rp125 Ribu
-
Danantara Bersiap Terbang ke China Nego Utang Whoosh, Bunga dan Tenor Jadi Taruhan
-
Menkeu Purbaya Mau Babat Habis Pakaian Bekas Pasar Senen
-
Tegaskan Komitmen Anti Fraud, Pegadaian Terus Perkuat Kepatuhan dan Transparansi Perusahaan
-
4 Daftar Saham Terafiliasi Haji Isam, Ada Bisnis Kelapa Sawit Sampai Resto Dekat Rumahmu
-
Ada Tambahan 100 Persen TPG dalam THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025? Cek Faktanya
-
OJK : Banyak Masyarakat Indonesia Belum Punya Dana Pensiunan
-
IHSG Meroket ke 8.258 di Sesi I: TLKM Idola, Ini Daftar Saham Paling Banyak Dibeli
-
Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Ini Analisis Prospek dan Lapkeu AVIA