- Indonesia berhasi menjual emisi karbon 12 juta ton ke Norwegia.
- Penjualan ini setara menghilangkan 2,6 juta mobil dari jalanan.
- Secara historis, kerja sama iklim Indonesia dan Norwegia fokus pada sektor kehutanan.
Suara.com - Indonesia melalui PT PLN (Persero) secara resmi memperdagangkan hasil pengurangan emisi setara 12 juta ton karbon kepada Norwegia. Ini bukan sekadar perjanjian komoditas, melainkan kesepakatan perdagangan karbon berbasis teknologi pertama di dunia yang secara teknis dijalankan di bawah Pasal 6.2 Perjanjian Paris.
12 juta ton karbon yang 'dijual' ini setara dengan menghilangkan polusi dari 2,6 juta mobil dari jalanan selama setahun, sebuah pencapaian masif dari keberhasilan PLN membangun pembangkit listrik bersih (tenaga air, surya, dan angin).
Secara historis, kerja sama iklim Indonesia dan Norwegia fokus pada sektor kehutanan (Nature-Based Solutions), di mana Indonesia telah menerima Result-Based Contribution (RBC) hingga USD 260 juta karena berhasil menjaga hutannya.
Kini, dengan kesepakatan PLN, Indonesia membuka babak baru, menunjukkan kepada dunia bahwa kita tidak lagi hanya menjual jasa dari hutan, tetapi juga dari kemampuan menciptakan energi bersih berbasis teknologi.
"Kami memandang kerja sama ini bukan akhir, tetapi awal dari fase implementasi nyata," ujar Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, Jumat (14/11/2025).
"Indonesia ingin memastikan pasar karbon yang dibangun berintegritas tinggi, transparan, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat." tambahnya.
Dana segar dari penjualan karbon ini telah dipetakan untuk menjadi modal penggerak proyek-proyek strategis nasional, khususnya di sektor energi diantaranya:
1. PLN akan mempercepat pembangunan pembangkit hijau. Dalam 10 tahun ke depan, 76% dari pembangkit baru PLN akan berasal dari energi bersih, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
2. Dana ini akan menjadi suntikan likuiditas untuk memperluas jaringan listrik ke daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Baca Juga: Misi Nyaris Mustahil, Italia Harus Kalahkan Negara Erling Haaland dengan Selisih 9 Gol
3. Semakin banyak proyek energi bersih, semakin banyak pula lapangan kerja baru yang diciptakan untuk masyarakat lokal.
4. Norwegia setuju menyisihkan lima persen dari nilai transaksi (Share of Proceeds) yang akan dimasukkan ke dalam Dana Iklim Nasional. Uang ini dikhususkan untuk membantu masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan.
Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, memuji langkah Indonesia, menyebutnya sebagai sinyal kuat bagi investor global. Dengan menjadi pelopor perdagangan karbon Pasal 6.2 berbasis teknologi di dunia, Indonesia secara tegas menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam ekonomi hijau global.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Pemerintah Jamin Beras Nggak Langka di 2026
-
Analisis Teknikal DKFT Akhir Tahun 2025 dan Target Harga Saham 2026
-
Ramai Foto Gundul di Lereng Gunung Slamet, Ini Penjelasan ESDM soal WKP Baturaden
-
Selain Stop Impor, Bahlil Berambisi Tingkatkan Kualitas Solar jadi Euro 5
-
Panduan Lengkap Aktivasi Coretax DJP untuk Lapor SPT Tahunan 2025-2026
-
Cara Input Progres Harian di E-Kinerja BKN
-
Target Swasembada Gula Putih 2026, Mentan Bakal Bongkar 300 Ribu Hektare Lahan Tebu
-
Mulai 2026, Utang ke Pinjol Bakal Lebih Ketat
-
Target Harga CUAN Usai Borong Saham Milik Suami Puan Maharani
-
Terus Salurkan Bantuan, BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera