Bisnis / Keuangan
Senin, 24 November 2025 | 18:44 WIB
Ilustrasi. Lintas Citra Pratama (LCP), perusahaan investasi petrokimia yang berbasis di Cilegon, mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran dengan investasi sekitar USD 300 juta atau setara Rp5,01 triliun. Foto ist.
Baca 10 detik
  • LCP investasi USD 300 Juta ($300 juta) bangun pabrik PET 720 KTA di Cilegon, dukung hilirisasi. 

  • Proyek ini perkuat industri petrokimia nasional, mengurangi impor PET dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

  • Pabrik PET MCCI mulai konstruksi 2026; diharapkan beroperasi 2028 dan serap banyak tenaga kerja lokal.

Suara.com - Lintas Citra Pratama (LCP), perusahaan investasi petrokimia yang berbasis di Cilegon, mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran dengan investasi sekitar USD 300 juta atau setara Rp5,01 triliun (kurs Rp16.700).

Dana jumbo ini dialokasikan untuk membangun pabrik Polyethylene Terephthalate (PET) berkapasitas masif, mencapai 720 ribu ton per tahun (720 KTA).

Proyek ambisius ini akan dibangun di atas lahan milik anak usaha LCP, PT Merak Chemical Indonesia (MCCI), sebagai bagian integral dari strategi jangka panjang LCP untuk mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam hilirisasi terintegrasi.

Direktur Utama MCCI, Anang Adji Sunoto, menyatakan bahwa pembangunan pabrik PET ini adalah momentum penting. Selain memperkuat kontribusi LCP terhadap perekonomian, investasi ini bertujuan utama mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor PET yang masih tinggi, khususnya untuk kebutuhan industri kemasan makanan, minuman, dan produk plastik daur ulang.

"Hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai industri regional,” kata Anang, Senin (24/11/2025).

Integrasi antara produksi Purified Terephthalic Acid (PTA) dan PET yang dilakukan LCP diyakini menciptakan efisiensi rantai pasok secara total, mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Efisiensi ini krusial untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri melawan produk impor.

Anang menambahkan, proyek senilai triliunan rupiah ini dipastikan akan memicu efek berganda (multiplier effect) yang signifikan bagi perekonomian lokal, terutama di Banten.

"Proyek ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar kawasan industri,” jelasnya.

Saat ini, LCP tengah memulai proses tender pembangunan. Proyek ditargetkan mulai dieksekusi pada semester II tahun 2026 dan diharapkan beroperasi secara komersial penuh pada tahun 2028.

Baca Juga: Industri Pangan dan Chef Profesional Dukung MBG, Pastikan Keamanan dari Hulu ke Hilir

Load More