- PT PP Presisi Tbk. (PPRE) meraih kontrak baru di sektor pertambangan milik PT Position di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.
- PPRE akan melaksanakan lingkup pekerjaan utama meliputi clear and grub, pengupasan topsoil, hingga produksi ore.
- Kontrak baru ini mendukung strategi ekspansi PPRE dan meningkatkan nilai kontrak hingga paruh pertama 2025 menjadi Rp 3,2 triliun.
Suara.com - PT PP Presisi Tbk. (PPRE) mendapatkan kontrak baru dengan menggarap proyek infrastruktur d sektor pertambangan. Adapun, akan mengerjakan sektor pertambangan milik PT Position di Desa Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.
Dalam proyek tersebut, PPRE akan menangani sejumlah lingkup pekerjaan utama, mulai dari clear and grub, pengupasan topsoil, waste removal, hingga produksi ore limonite dan ore saprolite.
Vice President Corporate Secretary PPRE, Mei Elsa Kembaren, menyampaikan raihan kontrak ini sejalan dengan fokus perusahaan untuk memperluas cakupan bisnis dan meningkatkan kepercayaan pasar.
"Kontrak ini memperkuat langkah kami dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (27/11/2025).
Penambahan kontrak ini tidak hanya memperluas portofolio PPRE di wilayah Indonesia Timur, tetapi juga mendukung strategi ekspansi perusahaan di industri pertambangan nasional.
PPRE pun optimistis bahwa tambahan kontrak ini akan mendorong peningkatan kinerja operasional perusahaan. Komitmen PPRE tetap diarahkan pada penyediaan layanan unggulan berbasis teknologi, manajemen proyek yang terstruktur, serta penerapan standar keselamatan kerja yang ketat.
Selain itu, seluruh aktivitas operasional perusahaan dilakukan secara bertanggung jawab dan sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang dijunjung tinggi.
"Dengan dukungan pengalaman dan teknologi, PPRE berkomitmen memberikan hasil terbaik melalui pengelolaan sumber daya yang profesional," imbuhnya.
Adapun, PPRE mencatatkan kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun hingga paruh pertama tahun 2025 naik sekitar 60 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 2 triliun.
Baca Juga: Bankir Ramal Sektor Pertambangan Bakal Cuan Tahun 2026
Mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari segmen jasa pertambangan dan konstruksi, yang menyumbang sekitar 89,58 persen dari total nilai kontrak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
KAI Bantah Pecat Pegawai dalam Kasus Hilangnya Botol Minum di Kereta Commuter Line
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
Diajak Danantara ke China Bahas Masalah Utang Whoosh, Menkeu Purbaya Kasih Syarat Ini ke Rosan
-
Siap-siap Belanja! Pemerintah Gandeng Pengusaha Beri Diskon Besar-besaran di Desember 2025
-
Jelang Nataru, Ini Diskon Tol, Tiket Kapal, KA dan Pesawat dari Pemerintah
-
Operasi Agustus 2026, Apa Saja Fasilitas Terbaru LRT Jakarta Fase 1B
-
Bankir Ramal Sektor Pertambangan Bakal Cuan Tahun 2026
-
Menkeu Purbaya Pangkas Kuota Produksi Kawasan Berikat Jadi 25%, Akui Banyak Barang Bocor
-
Pembiayaan Haji Bank Muamalat Naik 2,5 Kali Lipat, Ini Pendorongnya
-
Anggaran Kementerian PKP Melimpah, Sederet Program Rumah Murah untuk 2026