- OJK mengidentifikasi penipuan tiket murah menjelang akhir tahun menyebabkan banyak kerugian finansial pada masyarakat.
- Pelaku meyakinkan korban menggunakan dokumen palsu seperti KTP setelah korban mengklik tautan tiket murah tersebut.
- Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap panggilan tidak dikenal dan tidak memberikan data pribadi atau kata sandi.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan masih banyak masyarakat yang terkena modus penipuan keuangan. Salah satunya promo tiket murah yang marak di akhir tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan modus pelaku ini memberikan tautan promo tiket murah. Tentunya tautan itu ternyata adalah penipuan.
"Menjelang akhir tahun, tiket murah itu banyak sekali korbannya. Dan orang itu bisa dengan secara meyakinkan ngirim wadah dirinya dengan KTP-nya dia, which is itu fake semua, palsu semua," ujarnya di Auditorium CSIS, Gedung Pakarti Center, Senin (1/12/2025).
Wanita yang akrab disapa Kiki ini melanjutkan dengan membuka tautan harga tiket murah itu membuat masyarakat banyak kehilangan uang. Sebab, banyak masyarakat sudah terlanjur membayar padahal tautan harga tiket murah itu adalah scam.
"Itu gampang sekali di-create. Dan banyak sekali yang melaporkan kehilangan uang karena men-transfer, sudah terlaju men-transfer membeli tiket-tiket murah yang ternyata itu semua scam. Jadi tolong tutup juga teman-tema," bebernya.
Kiki memberikan saran agar masyarakat harus mengenali modus-modus penipuan yang banyak terjadi. Salah satunya, tidak memberikan data pribadi meskipun ada yang menyamar sebagal pemerintah atau lainnya.
"Jadi itu juga terus hati-hati. Jadi intinya teman-teman, intinya ya, saya kasih tips ya.Yang pertama, kalau ada orang menelpon, masyarakat, teman-teman juga, misalnya menelpon saya dari Dirjen Pajak, Direktur Dirjen Pajak, saya dari Dukcapil, saya dari bank, saya dari mana. Kita terima kasih informasi ya, tutup saja teleponnya," katanya.
Lalu, tingkatkan kewaspadaan jika mendapat panggilan atau pesan dari orang tidak dikenal. Termasuk memberikan kode password ke akun rekening Anda.
"Jadi artinya gini,kalau kita melakukan sesuatu yang mau menyetor uang keluar, itu pikir dua kali, tiga kali, sepuluh kali, bener nggak nih yang saya kirim keluar. Jangan sukarela memberikan nama, nomor rekening, password kita dan sebagainya. Itu hati-hatii," pungkasnya.
Baca Juga: Rencana Dana Pensiunan untuk Atlit dan Pelatih, OJK: Itu Sangat Mungkin
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Akademisi Nilai Aturan Asosiasi Bukan Dasar Kartel Bunga Pindar
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Langsung Melesat 1 Persen
-
Tanggap Darurat, PNM Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra
-
3 Bandara Dicabut Status Internasional, Bandara IMIP Jadi Salah Satunya
-
Harga BBM Pertamina hingga Shell 1 Desember 2025
-
Formasi Petugas Kesehatan Haji (PKH) 2026 via daftarin.kemkes.go.id
-
Rencana Dana Pensiunan untuk Atlit dan Pelatih, OJK: Itu Sangat Mungkin
-
Awal Desember, Rupiah Mulai Bangkit Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Lestarikan Budaya Lokal, Batik Siger Terus Berkembang Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI