Bisnis / Keuangan
Kamis, 04 Desember 2025 | 12:59 WIB
Indonesia Stock Exchange (IDX) [Suara.com/Hadi/Ist]
Baca 10 detik
  • IHSG ditutup menguat tipis +0,27% mencapai level 8.635,23 pada perdagangan Rabu, 4 Desember 2025 sesi pertama.
  • Penguatan indeks dipimpin oleh Sektor Industri dan Infrastruktur, didorong kenaikan signifikan saham-saham tertentu.
  • Total transaksi mencapai Rp 11,92 Triliun, sementara Rupiah menguat terhadap Dolar AS menjadi Rp 16.635.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup sesi perdagangan pertama hari ini, Rabu, 4 Desember 2025, di zona hijau.

Indeks acuan terpantau menguat tipis +0,27% atau naik 23,44 poin ke level 8.635,23. Penguatan serupa juga terlihat pada indeks LQ45 yang naik +0,31% ke posisi 851,83.

Pergerakan IHSG pada sesi ini cukup stabil, dibuka pada 8.646,65 dan sempat menyentuh puncak harian di 8.650,30, meskipun mencatatkan level terendah di 8.606,90

Total nilai transaksi pada sesi pertama ini tercatat sebesar Rp 11,92 Triliun, dengan volume perdagangan yang solid mencapai 29,87 Miliar saham.

Di pasar valuta asing, sentimen positif juga terlihat pada mata uang domestik, di mana nilai tukar Rupiah (USD-IDR) terpantau menguat ke level Rp 16.635. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di $59.30 per barel.

Sektor Industri dan Infrastruktur Memimpin Penguatan

Kinerja positif IHSG pada sesi pertama ini didominasi oleh kenaikan signifikan pada dua sektor utama. Sektor Industri (IDXINDUS) tampil gemilang dengan lonjakan tertinggi sebesar +3,79%.

Sektor ini didukung oleh saham-saham seperti IMPC yang menguat +7,86% dan UNTR yang naik +2,92%.

Diikuti ketat oleh Sektor Infrastruktur (IDXINFRA) yang melonjak +1,78%. Penguatan di sektor ini dipimpin oleh saham MORA yang terbang +9,94% dan LINK yang mencatatkan kenaikan fantastis +16,86%.

Baca Juga: IHSG Memerah Imbas Investor Ambil Untung, Saham-saham Apa yang Naik?

Kinerja solid sektor ini ditopang oleh saham-saham seperti EXCL (+2,87%) dan SSIA (+3,56%). Sektor Energi (IDXENER) juga memberikan kontribusi positif dengan penguatan +0,67%.

Saham Big Caps Menjadi Penekan

Meskipun mayoritas sektor menguat, beberapa saham berkapitalisasi besar (big caps) justru bertindak sebagai penekan utama (Lagging Movers) indeks.

Saham perbankan jumbo, BBCA, terkoreksi -0,60%, sementara saham komoditas AMMN melemah -2,30%. Tekanan juga datang dari saham petrokimia TPIA yang turun -1,28%, dan saham energi terbarukan BREN yang terkoreksi -1,04%.

Sementara itu, dari sisi volume dan nilai transaksi, saham-saham seperti GTSI dan HUMI menjadi Top Volume dan Top Value berkat lonjakan harga yang signifikan, masing-masing naik +10,81% dan +24,44%. BKSL juga masuk dalam Top Volume dengan kenaikan +1,13%.

Saham Penggerak dan Pencetak Cuan Tertinggi

Load More