- Rupiah tertekan pada Senin, 8 Desember 2025, dibuka di Rp 16.676 per USD, melemah 0,17 persen.
- Melemahnya rupiah menjadikan mata uang tersebut terlemah di Asia sementara mata uang lain menguat signifikan.
- Investor menanti pertemuan FOMC dan sentimen konsumen AS yang kuat menyebabkan rupiah berpotensi melemah.
Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali tertekan pada pembukaan Senin, 8 Desember 2025. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot dibuka di level Rp 16.676 per USD.
Alhasil, rupiah melemah 0,17 persen dibanding penutupan pada Jumat yang berada di level Rp 16.653 per dolar AS.
Raihan ini membuat rupiah menjadi menjadi mata uang asia terlemah, pasalnya beberapa negara mengalami penguatan.
Salah satunya, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,27 persen.
Diikuti, Korea Selatan yang naik 0,25 persen dan dolar Taiwan yang menanjak 0,16 persen. Disusul, dolar Singapura dan ringgit Malaysia yang sama-sama terangkat 0,06 persen.
Selain itu ada , yuan China dan dolar Hongkong yang sama-sama terapresiasi 0,03 persen. Lalu baht Thailand terlihat naik tipis 0,009 persen. Sedangkan, peso Filipina melemah 0,03 persen terhadap the greenback.
Penyebab Rupiah Melemah
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemaha rupiah akan terus berlanjut. Hal ini seiring dengan sentimen global dan dalam negeri yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
"Investor masih wait and see menantikan pertemuan FOMC Rabu ini untuk petunjuk arah kebijakan the Fed kedepannya. Range Rp 16.600 - Rp 16.700," katanya saat dihubungi Suara.com.
Baca Juga: Cadangan Devisa Meningkat, Bikin Rupiah Kembali Bangkit Lawan Dolar Amerika
Lukman pun juga mewaspadai pelemahan rupiah yang bisa terjadi di pentutupan nanti. Sebab, rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan potensi melemah.
"Indeks dolar AS sendiri sedikit lebih kuat setelah survey menunjukkan sentimen konsumen di AS yang lebih kuat dari perkiraan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
LPS Catat Jumlah Rekening Tidur Turun Jadi 657,19Juta
-
IHSG Bangkit pada Awal Sesi ke Level 8.676, Cermati Saham-saham Ini
-
9 Saran Dino Patti Djalal untuk Prabowo: Anggaran Militer Digunakan Bantu Sumatera
-
Biang Kerok Banjir dan Longsor: Sawit, Tambang, atau Kertas?
-
Profil Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Ditunjuk Jadi Satgas Percepatan Perbaikan Sumatera
-
Jelang Akhir Tahun Pertamina Perkuat Keamanan Objek Vital Nasional Sektor Energi
-
PGN dan Pertamina Pasok Logistik Hingga Instalasi Air di Lokasi Bencana Sumatra
-
Harga Emas Batangan di Pegadaian Kembali Dekati Level Rp 2,5 Juta
-
Cara Memulihkan Akun SiapKerja Kemnaker untuk Buka Akses Lowongan Kerja
-
LPS Ungkap Banjir Bandang Aceh, Sumut, dan Sumbar Bisa Tingkatkan Risiko Kredit Macet